TEMPO.CO, Jakarta - PT AXA Mandiri Financial Services telah membayarkan klaim asuransi dan manfaat asuransi senilai Rp 11,97 triliun pada 2022. Presiden Direktur AXA Mandiri, Handojo G. Kusuman, mengatakan angka tersebut meningkat 32 persen dibanding tahun 2021, yakni Rp 9,05 triliun.
"AXA Mandiri juga mencatat pertumbuhan nilai investasi sebesar 25 persen pada 2022, menjadi Rp 1,53 triliun dari capaian tahun sebelumnya Rp 1,22 triliun," kata Handojo lewat keterangan tertulis, Selasa, 30 Mei 2023.
Dari sisi kinerja keuangan, AXA Mandiri membukukan pertumbuhan pada laba bersih sebesar 13 persen atau meningkat dari Rp 1,03 triliun di tahun 2021 menjadi Rp 1,17 triliun di tahun 2022 dengan net premi tercatat sebesar Rp 12,09 triliun.
Menurut Handojo, inovasi produk maupun layanan menjadi kunci utama penopang pertumbuhan tersebut. Selain itu, ada faktor inisiatif perusahaan dalam pemasaran solusi proteksi, seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi penyakit kritis, perencanaan keuangan jangka panjang, hingga asuransi mikro.
"Pencapaian kinerja yang positif tahun lalu merupakan hasil dari adaptasi transformasi digital dan inovasi pada produk dan layanan sesuai dengan perkembangan dunia saat ini," ujar Handojo.
Dia juga mengatakan kekuatan kesehatan keuangan perusahaan tergambar dari angka Risk Based Capital (RBC) perusahaan yang jauh di atas batas minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pada tahun 2022, AXA Mandiri mencatat RBC sebesar 478 persen atau hampir empat kali lipat dari batas minimum yang ditetapkan oleh OJK, yaitu 120 persen.
Selanjutnya: "Total aset perusahaan di tahun 2022 tercatat...."