TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengkritik pembangunan era Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang dinilai lebih sedikit dibandingkan pada masa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai presiden.
Ia menyebut Jokowi hanya berhasil membangun jalan tak berbayar kurang lebih sepanjang 19.000 kilometer, sedangkan di jaman SBY jalan tak berbayar yang dibangun sepanjang 144.000 atau 7,5 kali lipat.
Menanggapi kritik Anies, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hingga Kementerian Keuangan pun ikut buka suara. Lalu, bagaimana data versi Badan Pusat Statistik?
Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2004 sebanyak 372.928 kilometer jalan nasional dibangun pada masa awal kepemimpinan SBY sebagai presiden. Total panjang jalan tersebut terbagi menjadi tiga, yaitu jalan negara sepanjang 34.628 kilometer, jalan provinsi 40.125 kilometer, dan jalan kabupaten atau kota sepanjang 298.175 kilometer.
Sepuluh tahun berlalu, pembangunan jalan nasional di Indonesia selama kepemimpinan SBY bertambah menjadi 517.753 kilometer. Data tersebut terdiri dari jalan negara sepanjang 46.432 km, jalan provinsi 53.528 kilometer, dan jalan kabupaten atau kota dengan panjang 417.793 kilometer.
Dengan data itu, terlihat ada peningkatan sebanyak 144.825 kilometer jalan yang dibangun SBY selama 10 tahun menjadi presiden. Kemudian, data pembangunan jalan beralih ke Jokowi selama memimpin sejak 2014 sampai saat ini. Berdasarkan data BPS terakhir pada 2021, jumlah jalan nasional yang telah dibangun pemerintah, yakni 546.116 kilometer. Ini terdiri dari jalan negara 47.017 kilometer, jalan provinsi 54.551 kilometer dan jalan kabupaten atau kota 444.548 kilometer.