Jika diakumulasikan, maka sejak 2014 memimpin Indonesia, Jokowi membangun jalan nasional dengan panjang 28.363 kilometer. Meski begitu, diperkirakan total jalan nasional yang dibangun Jokowi akan bertambah mengingat belum ada data terbaru BPS pada 2022, 2023 dan 2024.
Lebih lanjut, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo mengatakan anggaran infrastruktur pun menunjukkan tren peningkatan. Pada periode 2019-2023, pemerintah melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) telah mengeluarkan rata-rata Rp 374,2 triliun per tahunnya.
Pada tahun 2022, tercatat anggaran infrastruktur telah terealisasi sebesar Rp 374,7 triliun (unaudited). Realisasi anggaran tersebut melalui belanja non kementerian/lembaga sebesar Rp 6,1 triliun, transfer ke daerah Rp 97,4 triliun, pembiayaan anggaran Rp 81,9 triliun, dan belanja kementerian/lembaga Rp189,3 triliun.
Selain itu, tercatat anggaran Direktorat Jenderal Bina Marga sejak 2010 sampai 2022 mengalami tren peningkatan. Pada 2010 tercatat anggarannya sebesar Rp 18,36 miliar, lalu terus naik hingga pada 2012 tercatat Rp 40,33 miliar. Kemudian turun pada 2013 menjadi Rp 39,30 miliar.
Anggaran Direktorat Jenderal Bina Marga melonjak kembali pada 2015 menjadi Rp 57,39 miliar. Namun turun drastis pada 2016 menjadi Rp 41,19 miliar. Anggaran tertinggi terdapat pada 2021 yaitu Rp 66,37 miliar. Kemudian turun pada 2022 menjadi Rp 58,14 miliar.
RIANI SANUSI PUTRI | EKA YUDHA SAPUTRA
Pilihan Editor: Anies Bandingkan Pembangunan Jalan Jokowi vs SBY, Anak Buah Sri Mulyani: Bukan untuk Kalah Menang, tapi..
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.