TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo buka suara soal pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang membandingkan pembangunan jalan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Publik sedang ramai membandingkan panjang jalan hasil pembangunan antar pemimpin antarperiode. Hal yang menurut saya kurang tepat," ujar Yustinus melalui akun Twitter pribadinya @prastow, Kamis, 25 Mei 2023.
Hal tersebut karena, menurutnya, pembangunan jalan adalah tentang kontinuitas. Sehingga, proses pembangunannya bertahap dan berkelanjutan.
Ia berujar tentu setiap pemimpin ingin berlomba-lomba membangun infrastruktur. "Bukan untuk kalah-menang, tetapi demi melayani rakyat, peningkatan investasi, penurunan biaya logistik, dan peningkatan aktivitas ekonomi daerah." Hal-hal tersebut yang menurutnya akan meningkatan kesejahteraan semua warga negara.
Kondisi itu pun tercermin pada anggaran infrastruktur yang menunjukkan tren peningkatan. Pada periode 2019-2023, pemerintah melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) telah mengeluarkan rata-rata Rp 374,2 triliun per tahunnya.
Anggaran tersebut ditujukan untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur. "Jumlah yang masif untuk mengejar kemajuan," cuit Stafsus Sri Mulyani tersebut.
Pada tahun 2022, tercatat anggaran infrastruktur telah terealisasi sebesar Rp 374,7 triliun (unaudited). Realisasi anggaran tersebut melalui belanja non kementerian/lembaga sebesar Rp 6,1 triliun, transfer ke daerah Rp 97,4 triliun, pembiayaan anggaran Rp 81,9 triliun, dan belanja kementerian/lembaga Rp 189,3 triliun.
Selanjutnya: Pembangunan jalan memiliki tahapan yang panjang...