Seiring meningkatnya pendapatan, perseroan juga mencatatkan beban usaha yang meningkat menjadi senilai Rp 100 triliun pada kuartal I 2023 dibandingkan sebelumnya senilai Rp 84,6 triliun pada kuartal I 2022.
Beban usaha terbesar dikontribusikan dari bahan bakar dan pelumas senilai Rp 36,96 triliun, pembelian tenaga listrik senilai Rp 36,59 triliun, serta terdapat penyusutan aset tetap senilai Rp 10,54 triliun.
Selain itu, perseroan juga mencatatkan beban keuangan yang meningkat menjadi Rp 5,91 triliun pada kuartal I 2023, dan beban pajak penghasilan menjadi Rp 4,86 triliun.
Hingga akhir Maret 2023, perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) ini mencatatkan liabilitas yang menurun menjadi Rp 638,67 triliun, dan ekuitas tercatat meningkat menjadi Rp 1.007,92 triliun. Sehingga, perseroan mencatatkan aset senilai Rp 1.646,59 triliun pada kuartal I 2023.
Pilihan Editor: Soal Skema Tukin PNS yang Baru, Ekonom: Akan Lebih Berkeadilan Jika Gaji Pokok yang Naik
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini