TEMPO.CO, Jakarta - Investigasi perusahaan keamanan siber asal Rusia, Kaspersky, mengungkap kasus pencurian aset kripto yang jarang terjadi dari dompet perangkat keras atau hardware wallet yang biasa disebut cold wallet. Bahkan korbannya sampai kehilangan aset kripto senilai 1,33 Bitcoin (setara US$ 29.585 atau hampir US$ 30 ribu).
Praktisi yang juga penulis buku mengenai investasi Desmond Wira menilai kejadian itu tidak terlalu mempengaruhi market (pasar) kripto secara keseluruhan. “Modus cold wallet palsu terjadinya secara insidentil. Hanya sedikit,” ujar dia saat dihubungi pada Sabtu, 20 Mei 2023.
Lain hal, kata Desmond, jika ceritanya aset kripto yang hilang itu secara serentak, tentu akan mempengaruhi market kripto secara keseluruhan. Dia mengingatkan agar investor hanya perlu berhati-hati jika membeli cold wallet.
“Beli di sumber resmi yang sudah terpercaya,” ucap dia.
Sebelumnya, Pakar Investigasi Insiden Dunia Maya di Kaspersky Stanislav Golovanov mengatakan insiden itu dilakukan oleh peretas atau hacker dengan membuat taktik canggih untuk memaksimalkan keuntungan mereka. Bahkan, kata dia, korban tidak melakukan transaksi apa pun pada hari itu, dan hardware wallet tidak terhubung ke komputer.
“Sehingga, korban tidak segera mengetahui pencurian tersebut, dan penipu mentransfer sebesar 1,33 Bitcoin (setara US$ 29.585 hampir US$ 30 ribu) tanpa sepengetahuan korban,” ujar Golovanov.
Investor aset kripto memang sering beralih ke hardware wallet sebagai cara yang aman untuk menyimpan aset digital mereka, dengan asumsi tidak dapat ditembus. Namun, bahkan hardware wallet tercanggih di pasaran mungkin dapat menjadi tidak aman, dan masih ada risiko keamanan seperti penggunaan perangkat palsu atau terinfeksi.
Hardware wallet biasanya menyimpan kunci aset kripto pada perangkat seukuran stik USB, yang harus dicolokkan ke komputer untuk mengirim kripto atau berinteraksi dengan protokol keuangan terdesentralisasi. Akibatnya, perangkat ini secara umum dianggap lebih aman daripada yang terhubung ke internet setiap saat.
“Meskipun salinan yang kami pelajari tampak identik dengan aslinya, perangkat tersebut menunjukkan tanda-tanda gangguan saat membukanya,” ucap Golovanov.
Pilihan Editor: Modus Aset Kripto Senilai USD 30 Ribu Hilang, Praktisi Investasi: Ibarat Dompet Sudah Bolong
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.