TEMPO.CO, Jakarta - Berita tentang gangguan layanan Bank Syariah Indonesia atau BSI masih menjadi berita yang paling banyak dibaca. Selama berhari-hari layanan BSI mengalami gangguan. Keluhan para nasabah membanjir. Bahkan ada nasabah yang mengaku merugi ratusan juta rupiah. Seperti nasabah asal Solo bernama Rochmat Purwanti yang mengklaim kehilangan uang senilai Rp 378.251.749 dan sudah membuat laporan kehilangan dan komplain ke salah satu kantor cabang BSI di Solo.
Selanjutnya adalah berita tentang Para ASN atau PNS di setiap kementerian atau lembaga (K/L) mendapatkan anggaran tambahan untuk biaya makanan penambah daya tahan tubuh. Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 49 Tahun 2023 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2024.
Lalu berita tentang komitmen Indonesia untuk mengurangi kemiskinan ekstrem dan stunting. Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia akan terus meningkatkan upaya untuk mendorong pertumbuhan dan pembangunan inklusif dengan memberantas kemiskinan ekstrem dan mengurangi gizi buruk (stunting).
Kemudian kabar tentang Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Negara (Otorita IKN) Nusantara Agung Wicaksono mengenalkan potensi investasi di ibu kota baru itu di pertemuan khusus dengan ADQ dan Masdar, di Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA). Investasi tersebut khususnya berkaitan dengan pengembangan energi terbarukan.
Terakhir adalah tentang Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, menjadi pembicara kunci dalam Annual Meetings Islamic Development Bank Group (IsDB) di Jeddah, Arab Saudi. Dalam forum tersebut Bahlil mengajak seluruh negara muslim berperan dalam rencana hilirisasi industri yang dilakukan Indonesia.
Berikut rangkuman lima berita terpopuler Tempo.co.
1. BSI Kena Serangan Ransomware, Nasabah Mengaku Rugi Ratusan Juta
Layanan Bank Syariah Indonesia atau BSI mengalami gangguan berhari-hari. Keluhan para nasabah membanjir. Bahkan ada nasabah yang mengaku merugi ratusan juta rupiah. Seperti nasabah asal Solo bernama Rochmat Purwanti yang mengklaim kehilangan uang senilai Rp 378.251.749 dan sudah membuat laporan kehilangan dan komplain ke salah satu kantor cabang BSI di Solo.
“Uang kami di BSI hilang Rp 378.251.749 sudah membuat laporan kehilangan dan komplain,” cuit Rochmat di Twitter sambil mengunggah tampilan gambar dari transaksi debet-kredit serta saldo riil di aplikasi BSI Mobile, pada Sabtu, 13 Mei 2023.
Rochmat juga membagikan respons dari pihak BSI soal pengaduan itu. Tertulis surat balasan sebagai tanggapan dari BSI yang ditujukan kepada pihak Rochmat yaitu PT Amanah Sejahtera Bersama Property. Tertulis di dalam surat berkop BSI itu ada enam poin yang disampaikan pihak bank.
Berbeda dengan pengalaman Rochmat, nasabah lain bernama Afifah Nur Azizah, 28 tahun, yang uang transferan dari rekening BCA ke BSI sempat terpending karena gangguan sistem kini sudah berhasil masuk ke rekening BSI-nya. Dia melakukan transfer dari BCA ke BSI pada 10 Mei, di mana saat itu status di rekening BCA berhasil, tapi di BSI belum masuk.
Sistem bank syariah terbesar di Indonesia itu mengalami gangguan sejak Senin, 8 Mei 2023, lalu pada Kamis kemarin, pihak bank mengumumkan bahwa sistem layanan sudah kembali normal. Pihak BSI awalnya belum mengkonfirmasi penyebab dari gangguan sistem tersebut.
Namun belakangan, kelompok hacker ransomware, LockBit mengaku bertanggung jawab atas gangguan semua layanan di BSI. "Mereka juga mengumumkan telah mencuri 15 juta catatan pelanggan, informasi karyawan, dan sekitar 1,5 terabyte data internal," tulis akun Twitter Fusion Intellegence Center DarkTracer pada Sabtu, 13 Mei 2023.
Berita lengkap bisa dibaca di sini.
Selanjutnya: Sri Mulyani Beri ASN Rp 550 Ribu Per Bulan untuk ...