Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Grace Tahir Diperiksa KPK sebagai Saksi Kasus Rafael Alun, Ini Profil Sang Ayah: Dato Sri Tahir

image-gnews
Founder Mayapada Group, Dato Sri Tahir saat menjadi narasumber dalam acara The Founders bertajuk
Founder Mayapada Group, Dato Sri Tahir saat menjadi narasumber dalam acara The Founders bertajuk "How To Be A Good Entrepreneur" di Gedung TEMPO, Jakarta, Rabu, 27 Maret 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Mayapada Hospital Grace Dewi Riady alias Grace Tahir diperiksa Komisi Pemberantas Korupsi atau KPK sebagai saksi kasus dugaan penerimaan gratifikasi oleh mantan pejabat pajak Kementerian Keuangan Rafael Alun Trisambodo. Diketahui Grace Tahir merupakan putri kedua dari empat bersaudara dari pasangan Dato Sri Tahir dan Rosy Riady. 

Dato Sri Tahir adalah pendiri dan ketua Grup Mayapada Indonesia dan Tahir Foundation. Diawali dari Mayapada Group yang didirikannya pada 1986, bisnisnya merambat dari dealer mobil, garment, perbankan, kesehatan, sampai di bidang media. Setelah mendapatkan kesuksesan dari bisnis tersebut, ia juga menciptakan perusahan properti sebanyak sebelas perusahaan diberbagai tempat, seperti di Bali, Indonesia dan Singapura.

Kini Tahir tercatat sebagai orang terkaya ke-12 di Indonesia. Harta kekayaannya saat ini mencapai 2 miliar dollar US$ atau setara dengan 19 triliun rupiah. Bahkan, ia masuk ke dalam daftar orang terkaya di Indonesia ke-16 menurut Forbes 2021.

Kehidupan awal 

Dato Sri Tahir lahir pada 26 Maret 1952 di sebuah lingkungan keluarga yang tidak mampu. Ia dibesarkan dari pasangan Ang Boen Ing dan Lie Tjien Lien yang berprofesi sebagai pembuat becak.

Pada 1971, tahir menamatkan pendidikan menengah atas (SMA) di SMA Kristen Petra Kalianyar Surabaya. Mengutip dari bankmayapada.com, Tahir juga meraih gelar Sarjana Manajemen dari Nan Yang University, Singapura, pada 1976. Pada 1987 ia menyabet gelar Master of Business Administration dari Golden Gate University, San Francisco, USA, yang kemudian mendapatkan gelar kehormatan sebagai Doctor Honoris Causa dari Tujuh Belas Agustus Universitas Surabaya pada 2008.

Tahir mulai menggeluti bisnis ketika berada di sekolah bisnis di Nanyang Technological University, Singapura. Pada masa itu Tahir membeli pakaian wanita dan sepeda dari pusat perbelanjaan di Singapura, menjualnya kembali ke Indonesia.

Setelah sukses dengan bisnis garmennya, Tahir mulai memberanikan diri untuk merambah bisnis di bidang lain. Ia pun akhirnya mendirikan Mayapada Group pada 1986 dan mulai merambah bisnis di bidang otomotif, perbankan, dan kesehatan.

Menukil dari tahirfoundation.or.id, Tahir sempat  memegang jabatan Senior Advisor di Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Ketua Umum Perkumpulan Masyarakat dan Pengusaha Indonesia Tionghoa (PERMIT) dan Ketua Umum Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT).

Ia juga merupakan orang pertama di Asia yang menjabat sebagai anggota dewan pengawas di University of California Berkeley. Sedangkan di bidang olahraga, ia pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Eksekutif Asosiasi Tenis Meja Indonesia (PB PTMSI) dan Asosiasi Tenis Meja Asia Tenggara (SEATTA).

Sebutkan juga Tahir sangat komitmen membantu di bidang kesehatan, mulai mendonasikan untuk UNHCR hingga menyumbangkan Rp7 miliar ketika banjir di Jakarta. Tahir juga memberikan sumbangan untuk The Global Fund untuk melawan TBC, HIV, dan Malaria di Indonesia, yang bermitra dengan Bill & Melinda Gates Foundation.

Selain kesehatan, seperti dijelaskan icosi.umy.ac.id, Tahir turut menyumbangkan seperempat triliun rupiah kepada National University of Singapore (NUS) untuk dana lembaga pengembangan ilmu kedokteran. Tak hanya itu, pada 2014 ia juga mengucurkan dana bagi mahasiswa tidak mampu di sepuluh perguruan tinggi dan program beasiswa bagi mahasiswa Peking University dan Haas School of Business yang berasal dari Asia Pasifik.

Penghargaan

Dalam Arsip Nasional RRT, Tahir adalah salah satu dari 50 pengusaha Tionghoa paling sukses di luar negeri China. Ia dianugerahi Ernst & Young Entrepreneur of the Year Award pada 2011 dan tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia oleh berbagai media publik, termasuk Forbes.

Pada tahun yang sama Tahir mendapatkan penghargaan Chancellor’s Citation dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat atas kepemimpinan yang luar biasa dalam bisnis dan pengabdiannya dalam kegiatan filantropi dan pelayanan kepada masyarakat. Tahir juga tercatat sebagai orang Asia pertama yang menjadi anggota wali amanat University of California (UC) Berkeley, AS.

Kemudian pada 2016, Tahir memperoleh gelar doktor kehormatan dari Universitas Gadjah Mada. Serta dianugerahi Doktor Kehormatan oleh Universitas 17 Agustus Surabaya.

Mengutip dari unhcr.org, saat berada di Abu Dhabi, Tahir juga dianugerahi Eminent Advocate for UNHCR oleh Komisaris Tinggi, yang kemudian dinobatkan sebagai Champion of the Global Shelter Coalition.

Atas kegigihan dan kontribusinya Tahir telah dianugerahi gelar kenegaraan tertinggi "Dato' Sri" dari Sultan Pahang Malaysia dan Bintang Jasa Utama oleh Presiden Indonesia Joko Widodo, medali kehormatan tertinggi dari kelasnya.

Sebelumnya, Dato Sri Tahir sempat menjabat sebagai Presiden Komisaris (1990-2011) dan Wakil Presiden Komisaris (2011-2013) di perusahannya sendiri. Namun, saat ini Tahir adalah Komisaris Utama Bank Mayapada dan diangkat terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat RUPS No. 61 tanggal 16 Juli 2020.

Pilihan Editor: KPK Panggil Grace Tahir sebagai Saksi Gratifikasi Rafael Alun, Ini Profil Putri Konglomerat Dato Sri Tahir

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sebab Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Dilaporkan ke KPK

20 jam lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean. bcpurwakarta.beacukai.go.id
Sebab Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Dilaporkan ke KPK

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy dilaporkan ke KPK atas tuduhan tidak benar saat melaporkan harta kekayaannya


5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

20 jam lalu

Ilustrasi KPK. TEMPO/Imam Sukamto
5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

Jokowi mulai menyusun panitia seleksi atau pansel KPK untuk menyaring pimpinan periode berikutnya


Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

1 hari lalu

Presiden Jokowi menyambut Pansel Capim KPK di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 2 September 2019. Penyerahan sepuluh nama ke presiden ini bakal menjadi tugas terakhir pansel. TEMPO/Subekti
Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

Presiden Jokowi diharapkan serius membentuk panitia seleksi calon pimpinan KPK.


Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Pengacara Singgung Ada Rekan Bisnis Bermasalah

1 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean. bcpurwakarta.beacukai.go.id
Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Pengacara Singgung Ada Rekan Bisnis Bermasalah

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK, diduga ada kaitan dengan duaan penggelapan uang rekan bisnisnya


Kepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK

1 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean. bcpurwakarta.beacukai.go.id
Kepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy menyatakan istrinya telah melaporkan Wijanto ke Polda Metro Jaya atas dugaan TPPU.


Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

1 hari lalu

Dewan Penasehat IM57+ Institute Novel Baswedan memberikan keterangan usai menyerahkan laporan di gedung lama KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat 26 April 2024. IM57+ Institute melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK atas dugaan pelanggaran kode etik. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

Mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan pembentukan panitia seleksi ini merupakan ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi.


Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Aset Rp 60 Miliar, Kepala Bea Cukai Purwakarta: Saya Sudah Pensiun kalau Punya Harta Segitu

1 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean. bcpurwakarta.beacukai.go.id
Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Aset Rp 60 Miliar, Kepala Bea Cukai Purwakarta: Saya Sudah Pensiun kalau Punya Harta Segitu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh seorang pengacara atas dugaan tidak lapor LHKPN dengan benar.


IM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK

1 hari lalu

Ketua IM57+ Institute M. Praswad Nugraha (tengah) didampingi Dewan Penasehat Novel Baswedan (dua kanan) menunjukkan barkas laporan di gedung lama KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat 26 April 2024. IM57+ Institute melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK atas dugaan pelanggaran kode etik. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
IM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK

Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha mengatakan sikap Presiden Jokowi terhadap KPK akan ditentukan dalam proses penunjukan panitia seleksi.


Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

2 hari lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.


Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

2 hari lalu

Ketua PP Muhammadiyah yang juga mantan Ketua KPK, M. Busyro Muqoddas. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli

Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi