TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) menyatakan industri mebel dan kerajinan merupakan industri yang Product Dosmetic Bruto (PDB) terus tumbuh sejak 6 tahun terakhir. Pada tahun 2022, pasar mebel dunia berhasil mencatat pendapatan secara global sebesar USD 695 miliar dan diprediksi meningkat menjadi USD 766 miliar pada akhir 2023.
Ketua Umum Asmindo, Dedy Rochimat mengatakan pasar mebel dunia adalah pasar yang sangat potensial bagi Indonesia. Namun, jika dibandingkan dengan dunia, industri mebel Indonesia saat ini baru bisa mencatatkan pendapatan sebesar USD 2,8 miliar pada tahun 2022 yang secara rangking global menempatkan kita di urutan ke 17 dunia dan ke 4 di regional Asia, masih di bawah China, Vietnam dan Malaysia.
"Padahal seperti yang kita ketahui, industri mebel merupakan industri strategis yang memiliki banyak manfaat. Selain menjadi industri penghasil devisa yang kuat, industri mebel juga memiliki nilai tambah yang tinggi karena rantai nilai yang panjang dan keunggulan pada sumber daya alam kita yang melimpah," ujar Dedy di Jakarta, Selasa, 9 Maret 2023.
Indonesia, kata Dedy, memiliki hutan produksi seluas 68 juta hektar, merupakan produsen 85 persen rotan dunia, dan nomor tiga produsen bambu terbesar dunia setelah China dan India. Industri mebel juga menjadi penyerap tenaga kerja yang besar karena termasuk dalam industri padat karya yang menyerap 500.000 tenaga kerja langsung per tahun 2021.
Selain itu, industri mebel juga menciptakan multiplier effect-nya yang luas bagi industri lainnya dan berkontribusi menggerakkan sektor industri lainnya melalui produk-produk bahan baku dan bahan pendukung yang dibutuhkan dalam menghasilkan produk mebel. Dengan berbagai manfaat tersebut, Dedy mengatakan pasar mebel merupakan potensi yang kuat bagi Indonesa.
"Setelah pandemi berakhir dan perdagangan lintas negara sudah mulai lancar kembali, maka sudah saatnya bagi kita untuk mendorong produksi mebel dan kerajinan, baik untuk pasar ekspor maupun kebutuhan pasar dalam negeri," katanya.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki dalam kesempatan yang sama menyampaikan mebel menjadi sumber kekuatan ekonomi Indonesia dan masyarakat punya kebutuhan bahan baku yang cukup kaya.
"Kami juga dari Kementerian Koperasi terus mengembangkan inisiatif untuk mendorong peningkatan kualitas produk-produk furniture yang berbasis UMKM. Kami juga mengembangkan produksi bambu agar produsen tidak menjual bambu mentah, melainkan yang telah dipoles dan mengkilap. Semuanya sedang kami kembangkan inisiatifnya," kata Teten.
Adapun Asmindo dengan didukung oleh Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Perdagangan, juga Bank Indonesia akan kembali menggelar IFFINA 2023, yakni pameran skala Internasional yang diinisiasi oleh Asmindo. Pameran IFFINA 2023 merupakan pameran yang ke-10 kalinya digelar oleh ASMINDO pada tanggal 14-17 September 2023 bertempat di ICE (Indonesia Convention & Exhibition) BSD seluas 6 Hall.
Nantinya, IFFINA tidak hanya sekadar ajang pameran produk mebel dan kerajinan terbaik dari Indonesia. Lebih dari itu, IFFINA merupakan titik kumpul yang tepat bagi para pelaku industri, pemerintah, maupun masyarakat untuk bersama-sama mendukung terwujudnya ekosistem industri mebel dan kerajinan yang maju.
Pilihan Editor: Resesi Ekonomi, Menteri Teten Minta Industri Furniture dan Home Decor Bidik Pasar Baru
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.