TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta industri furniture dan home decor di Indonesia untuk memperluas akses pasar yang sebelumnya berfokus terhadap Amerika Serikat dan Eropa sebagai pasar terbesar industri tersebut yang kini sedang mengalami resesi ekonomi.
“Dalam beberapa waktu ke depan industri furniture dan home decor harus bisa membidik pasar alternatif, tak hanya Amerika dan Eropa tetapi dapat juga Timur Tengah misalnya. Karena dunia sedang mengalami perubahan kekuatan ekonomi dan ini tidak sebentar saja terjadi. Kita harus melihat potensi market baru, jangan hanya fokus di market tradisional itu-itu saja,” kata Teten dalam acara Launching Nasional IFFINA di Jakarta, Selasa, 9 Mei 2023.
Teten mengatakan tidak hanya di dalam pasar domestik, negara tujuan ekspor lainnya juga diharapkan terus dikembangkan. Hal ini agar pasar global dan para buyer internasional tidak perlu lagi datang ke pameran-pameran furniture di luar negeri, tapi dapat langsung datang ke pameran furnitur di Indonesia.
“Furniture menjadi kekuatan ekonomi Indonesia karena Indonesia punya kebutuhan bahan baku yang kaya,” katanya.
Adapun salah satu upaya dalam memperluas akses pasar tersebut, KemenkopUKM bekerjasama dengan Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) dalam menggelar IFFINA 2023. Pameran internasional tersebut akan dilaksanakan pada 14-17 September 2023, di ICE BSD, Tangerang, Banten.
Dengan adanya IFFINA, Teten berharap dapat menjadi wadah bagi pelaku usaha UMKM di sektor furnitur untuk memperluas akses pasar.
“Nanti harus lebih banyak lagi event furniture di dalam negeri, karena importir lebih senang ada pusat furnitur, sehingga tak perlu blusukan ke berbagai workshop. Lebih baik datang ke satu tempat produknya,” ucap Teten.