TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mendorong peningkatan spesifikasi para pelaku UKM di sektor furnitur untuk berstandar internasional. Untuk itu, Kemenkop UKM melakukan berbagai inisiatif.
Salah satunya, mendirikan rumah produksi bersama atau factory sharing sektor furnitur yang berlokasi di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Menurut Teten, pendirian ini sebagai bentuk fokus terhadap keunggulan domestik, yakni pada sektor furniture yang dapat menjadi sumber kekuatan ekonomi Indonesia dengan kebutuhan bahan baku yang cukup kaya.
"Kami juga dari Kementerian Koperasi terus mengembangkan inisiatif untuk mendorong peningkatan kualitas produk-produk furnitur yang berbasis UKM. Apalagi Pak Presiden juga menyampaikan kita mungkin tidak bisa menguasai semua teknologi, tapi kita mesti fokus di mana kita mempunyai keunggulan domestik," ucap Teten Masduki.
Kemenkop UKM, kata Teten, juga mendorong terciptanya produk furnitur atau home decor yang ramah lingkungan, salah satunya dengan pemanfaatan material dari bambu dan bahan recycle (plastik). Pada 2023 ini, Teten mengatakan KemenKop UKM akan membangun factory sharing pengolahan bambu di Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Bambu ini pertumbuhannya cepat, sehingga isu lingkungan bisa difokuskan lebih cepat. Bambu juga lebih produktif empat kali lipat dari jenis kayu lainnya. Seperti IKEA misalnya, mereka hingga kini masih menggunakan material bambu dari China, tapi sebenarnya bambu kita juga lebih kompetitif,” katanya.
Teten Masduki menyebutkan ada sekitar 40 ribu bambu yang terdapat di NTT. Dengan jumlah yang sangat banyak ini, bersama Pemerintah, KemenKop UKM terus berupaya memperluas bambu di daerah.
“Upaya ini dapat mendorong kapasitas produksi dalam skala massal yang terstandarisasi,” imbuhnya.
Lebih lanjut, KemenKop UKM juga menginisiasi program SMExcellence, yakni program melalui kegiatan kurasi dan business matching antara UKM dan aggregator atau pembeli representatif di sektor furnitur dan home decor agar pelaku UKM mampu menciptakan produk–produk yang dapat bersaing dan diterima pasar global.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.