Sebagai tambahan, menurut Bhima, orang-orang menengah ke bawah itu juga menanggung beban inflasi terutama akibat kenaikan harga pangan dan harga bahan bakar minyak atau BBM. Sehingga daya belinya mengalami tekanan dan butuh waktu yang lebih lama untuk memulihkan daya beli masyarakat menengah bawah.
“Dibandingkan orang-orang kaya yang sebenarnya daya belinya masih banyak karena uangnya juga ditabung atau disimpan di aset yang lebih aman,” tutur dia.
Data soal peningkatan tabungan orang kaya dengan nilai di atas Rp 5 miliar sebelumnya diungkap oleh Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa. Menurut dia, golongan itu tumbuh paling cepat dibandingkan nilai tabungan lainnya.
“Kalau kita lihat memang ternyata dari Rp 100 juta sampai di atas Rp 5 miliar, yang tumbuh paling cepat memang sampai sekarang yang di atas Rp 5 miliar,” ujar dia di LPS Learning Center, Gedung Pasific Century Place, Jakarta Barat, pada Senin, 8 Mei 2023. Pertumbuhannya 9,63 persen year on year.
Adapun mereka yang tabungannya di bawah Rp 100 juta hanya tumbuh 3,6 persen. Simpanan dengan nilai Rp 200 juta sampai Rp 500 juta totalnya Rp 668 triliun, tumbuh 5,7 persen secara YoY. Kemudian simpanan Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar totalnya Rp 558 triliun, tumbuh 1,7 persen YoY. Serta simpanan dengan saldo Rp 1 miliar sampai Rp 2 miliar totalnya Rp 490 triliun, tumbuh 2,1 persen YoY.
Kemudian simpanan dengan saldo Rp 2 miliar sampai Rp 5 miliar totalnya Rp 646 triliun, tumbuh 3,6 persen YoY. “Secara keseluruhan total simpanan tumbuhnya mencapai 6,64 persen,” tutur Purbaya.
Pilihan Editor: LPS Sebut Tabungan Orang Kaya di Atas Rp 5 Miliar Tumbuh Cepat, Nilainya Rp 4.380 Triliun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.