TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun 2023 ini mencapai 5,03 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Edy Mahmud dalam Pengumuman Rilis Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2023 di Jakarta, hari ini, Jumat, 5 Mei 2023.
Baca Juga:
Ia menjelaskan, produk domestik bruto (PDB) Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) pada kuartal pertama tahun ini tercatat sebesar Rp 2.961,2 triliun. Adapun PDB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) sebesar Rp 5.071,7 triliun.
Sebelumnya, ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky memproyeksikan pertumbuhan PDB Indonesia mencapai 4,92 persen pada kuartal satu tahun 2023.
“LPEM mengestimasi untuk pertumbuhan PDB di kuartal satu, kita akan berada di mid point 4,92 persen dengan range dari 4,89 - 4,95 persen. Ini kemudian menunjukkan kondisi normalisasi atau moderasi dari kondisi yang terjadi tiga tahun sebelumnya,” kata Riefky di Jakarta, Kamis, 4 Mei 2023.
Dengan proyeksi itu, Riefky juga memaparkan bahwa kemungkinan PDB Indonesia akan terus tumbuh positif di kisaran angka 4,9-5 persen untuk tahun 2023. Pertumbuhan per kuartal I-2023 itu didorong oleh aktivitas domestik yang kuat, terutama karena menyambut Ramadhan dan Idul Fitri di kuartal pertama tahun 2023, serta Indonesia saat ini telah kembali ke kondisi yang relatif normal pasca pandemi.
Meskipun masih dihantui dengan ketidakpastian perekonomian global, Riefky yakin perekonomian Indonesia masih mampu menjaga stabilitasnya, bahkan cenderung tumbuh.
“Kita melihat di tahun 2023, makanya kita memberikan tema di outlook kita ‘Back to Old Normal’, artinya kita sudah kembali di kondisi yang relatif normal, di mana kita sudah mulai mendekati kondisi pertumbuhan di kisaran 5 persen dengan, deviasi yang relatif lebih smooth, yaitu di kisaran 4,9 sampai 5,0 persen untuk tahun 2023,” ujarnya.
Selanjutnya: Adapun per kuartal IV-2022, pertumbuhan PDB...