Vale Indonesia membukukan EBITDA sebesar 173,58 juta dolar AS dan mengeluarkan sekitar 58,2 juta dolar AS untuk belanja modal pada kuartal I-2023.
“Kami memperkirakan akan mengeluarkan sebesar 132,2 juta dolar AS untuk belanja modal keberlanjutan dan 585 juta dolar AS untuk proyek pertumbuhan (baik tambang maupun penyertaan modal) sepanjang tahun 2023,” ujar Febriany.
Per 31 Maret 2023, perseroan mencatatkan kas dan setara kas sebesar 717,3 juta dolar AS, atau naik 13 persen yoy dibandingkan per 31 Desember 2022 yang sebesar 634,0 juta dolar AS.
Menyusul peletakan batu pertama untuk Proyek Morowali pada Februari 2023, Febriany menjelaskan perseroan dan mitra terus melaksanakan pekerjaan di lapangan, baik di lokasi tambang maupun di pabrik pengolahan.
Selain itu, sebagai bagian dari program sosial dan strategi ketenagakerjaan, perseroan memberikan pelatihan keterampilan kepada masyarakat di Kabupaten Morowali dan Pomalaa, untuk memberdayakan dan menyiapkan mereka agar memiliki kesempatan bekerja di proyek-proyek Vale.
Pilihan Editor: Jokowi Bahas Nasib Vale Usai Teken Investasi US$ 4,5 Miliar dengan Ford dan Huayou
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini