Untuk itu, kata Adji, SPTP telah menyiapkan antisipasi penumpukan kontainer dari barang-barang ekspor impor tersebut karena tetap tidak diperbolehkan keluar dari pelabuhan menurut aturan SKB 3 instansi.
"Terminal sudah menyiapkan beberapa strategi. Pertama, kami punya beberapa buffer block untuk dioptimalkan sebaik mungkin. Terus kemudian yang tadinya biasanya ditumpuk sekitar tiga kontainer, rata-rata bisa diisi lebih tinggi lagi untuk menambah kapasitas," katanya.
Kemudian, Adji mengatakan, antara blok ekspor dan impor di tiap terminal yang biasanya dipisah, bisa pakai sistem fleksibel blok.
"Jadi nanti tergantung blok mana yang paling dibutuhkan untuk menampung kontainer," ujar Adji.
SPTP telah berkoordinasi dengan segenap pemangku kepentingan, di antaranya agar dapat memanfaatkan depo-depo di sekitar wilayah pelabuhan untuk menampung kontaner-kontainer ekspor impor seandainya di dalam terminal sudah penuh.
"Selain itu, dalam rapat koordinasi bersama segenap pemangku kepentingan kemarin, kami menyatakan siap memberi insentif mencapai 50 persen untuk meringankan biaya logistik selama barang-barang milik pengguna jasa tidak diperbolehkan keluar dari pelabuhan," ucap Adji.
Pilihan Editor: Menjelang Idul Fitri, ASN Dilarang Pakai Mobil Dinas untuk Mudik dan Terima Parsel Lebaran
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini