Untuk memastikan tak ada kenaikan harga, tuturnya, Bulog bakal mencantumkan harga di setiap kemasan daging kerbau ini. Bulog juga menggandeng Satgas Pangan Polri dan koordinator pasar di seluruh Indonesia untuk mengawasi proses jual beli daging kerbau impor tersebut.
Lebih lanjut, Buwas menekankan daging kerbau beku ini telah menjalani proses karantina dan lolos seluruh uji kualitas. Selanjunya, Bulog akan melakukan tes secara acak untuk memastikan kembali keamanan produk tersebut. Sementara itu, ia meyakini daging kerbau impor ini aman dari seluruh virus berbahaya, termasuk penyakit mulut dan kuku atau PMK.
Ihwal alasan pemerintah membuka kembali keran impor daging kerbau, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan stok di dalam negeri belum bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Berdasarkan Prognosa Neraca Pangan, stok awal daging nasional di Januari 2023 sebesar 56 ribu ton. Sedangkan rata-rata kebutuhan daging nasional per bulan sebesar 67 ribu ton.
Selain impor daging kerbau, Bapanas juga telah menugaskan ID FOOD untuk melakukan impor daging sapi. Tujuannya, kata dia, untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan stok daging di Tanah Air. Khususnya pada masa Ramadan dan Lebaran Idul Fitri ketika permintaan konsumen akan daging melonjak.
"Kita percepat kedatangannya sebelum Lebaran untuk menambah stok dan menjaga harga daging di masyarakat,” tuturnya.
Pilihan editor: Buwas: Daging Kerbau Impor Sudah Masuk 4,9 Ribu Ton
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini