TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) membeberkan karakteristik bus wisata yang kerap mengalami kecelakaan, yakni bus wisata dengan rute dan waktu yang tidak diatur dengan baik. Hal ini berdasarkan hasil investigasi-investigasi yang telah dilakukan KNKT.
"Hampir semua penyebab kecelakaan itu karena pengemudi kelelahan karena menyetir 3 hari 2 malam atau nggak mengeri jalan, lalu remnya blong masuk jurang," ungkap Investigator Senior KNKT Ahmad Wildan dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno di Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Senin sore, 3 April 2023.
Ahmad menambahkan, "Polanya selalu berulang dan itu-itu saja," ucapnya.
Berangkat dari masalah tersebut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun bakal menggencarkan ramp chek bus wisata menjelang libur Lebaran 2023. Direktur Sarana Transportasi Jalan Kemenhub Danto Restyawan menargetkan setidaknya ramp check terhadap 16 ribu unit bus wisata.
Kemenhub melakukan ramp check sejak 28 Februari hingga 13 April 2023. Bus yang laik dan layak jalan bakal diumumkan Kemenhub. Sedangkan yang tidak lolos ramp check tidak akan dirilis. "Jadi, masyarakat menggunakan yang laik dan layak saja," ucap Danto.
Kemenhub melakukan ramp check sejak 28 Februari hingga 13 April 2023. Danto merasa masih punya cukup banyak waktu untuk melakukan pengecekan menyeluruh. Namun, Kemenhub juga meminta operator bus untuk melakukan ramp check mandiri. Harapannya agar kecelakaan bus wisata bisa ditekan, bahkan menjadi nihil.
"Kami akan lakukan sidak di luar yang kami lakukan ramp check sekarang ini," kata Danto.
Pilihan Editor: DPR Pertanyakan Anggaran Impor Beras, Buwas Akui Bulog Masih Punya Utang Rp 7 Triliun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini