TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan stadion-stadion yang batal digunakan untuk perhelatan Piala Dunia U-20 bisa digunakan untuk menggelar berbagai event. Terlebih, kata Sandiaga, di kota tempat keenam stadion tersebut memiliki potensi-potensi event yang telah dikurasi Kemenparekraf.
"Dan itu menjadi bagiab dari kharisma event Nusantara. Jadi, mungkin sebagian event ini bisa menggunakan stadion-stadion tersebut," ujar Sandiaga ketika ditemui wartawan di Kemenparekraf, Senin, 3 April 2023.
Adapun keenam stadion yang sedianya bakal digunakan sebagai venue Piala Dunia U-20, yakni Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Stadion Manahan Solo, Stadion I Wayan Dipta Bali, dan Stadion Jakabaring Palembang.
Menurut Sandiaga, stadion-stadion itu bisa dimanfaatkan karena sudah memiliki fasilitas dan kualitas standar dunia. Dengan begitu, kualitas event yang diselenggarakan di sana juga bisa ikut meningkat.
"Ada kesempatan untuk kegiatan-kegiatan MICE. Termasuk konser musik, event budaya. Kita bisa manfaatkan stadion yang sudah direnovasi di enam lokasi itu," kata Sandiaga.
Indonesia memang batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Keputusan ini diumumkan FIFA pada Rabu, 29 Maret 2023, seusai Presiden FIFA, Gianni Infantino, bertemu dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Doha, Qatar, pada hari yang sama.
Keputusan itu dikeluarkan setelah FIFA membatalkan drawing atau undian turnamen Piala Dunia U-20 tersebut yang seharusnya berlangsung di Bali pada Jumat, 31 Maret 2023. Salah satu penyebabnya, adanya penolakan dari pemerintah daerah, yakni Gubernur Bali, I Wayan Koster, terhadap kedatangan timnas Israel yang menjadi salah satu peserta dari 24 peserta ajang tersebut.
Pilihan Editor: Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, Pengelola Wisma Atlet Jakabaring hingga PHRI Gigit Jari
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.