TEMPO.CO, Palembang - Apriadi Gunawan tak bisa menutupi kekecewaannya. Pengelola Wisma Atlet dan seluruh venue di perkampungan atlet di komplek Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, ini masih terkejut dengan keputusan Indonesia resmi diputuskan tak menjadi tuan rumah penyelenggara Piala Dunia U-20.
Ia menyayangkan sejumlah persiapan yang telah dilakukan sejak tahun belakangan ini agar sarana dan prasarana di Wisma Atlet itu bisa menampung penonton maupun official yang tidak mendapatkan kamar hotel berbintang sebagaimana Wyndham. Rencananya para pemain bakal menginap di hotel berintang yang tesebar di seluruh kota Palembang.
"Kami masih shock mendengar kabar U20 tidak di sini. Ikhtiar kami yang tiga tahun ke belakang sepertinya tidak ada artinya," kata Apriadi pada Tempo, Kamis, 30 Maret 2023.
Sejak tiga tahun lalu, kata Apriadi, pihaknya sudah meminta kepastian kota mana saja yang bakal menjadi penyelenggara. Bahkan pihaknya harus memutar otak untuk melakukan renovasi sejumlah venues sesuai dengan standar FIFA.
Wisma Atlet terdiri atas tiga gedung yang berfungsi sebagai tempat bermalamnya para tamu. Masing-masing gedung memiliki 121 kamar atau 363 total keseluruhan kamar. Setiap kamar terdapat 4 tempat tidur, kamar mandi, lemari pakaian.
Sedangkan ruang makan yang bisa menampung hingga seribuan tamu berada di gedung terpisah. Hanya saja di sini, pengelola tidak menyediahkan televisi di dalam kamar karena mengikuti standar akomodasi atlet.
Sementara itu, salah satu petugas kebersihan Wisma Atlet bernama Harry menceritakan, bahwa kamar di Wisma Atlet sering dipakai para atlet dari berbagai negara dan daerah bila ada pertandingan di kota tersebut.
Selanjutnya: Wisma Atlet termasuk sarana akomodasi ...