Bahkan pada awal pelaksanaan proyek, menurut sumber tersebut, setoran diberikan per pekan setiap Rabu. Proses transaksi itu dilakukan melalui jalur-jalur tikus dengan melibatkan banyak orang di sekitar Johnny Plate.
Setoran ke para pejabat Kementerian Komunikasi itu diduga menjadi salah satu alasan membengkaknya biaya pembangunan menara BTS Bakti. Berdasarkan perhitungan wajar, umumnya biaya pembangunan satu menara BTS membutuhkan dana sekitar Rp 1,8 miliar. Namun anggaran membengkak menjadi Rp 2,5 miliar hingga Rp 3,3 miliar untuk satu menara BTS.
Saat dikonfirmasi mengenai dugaan keterlibatan Irwan, Direktur PT Solitechmedia Synergy Ronald Abdi Nurhadi mengatakan perusahaanya tidak terkait dengan proyek pembangunan BTS Bakti Kominfo. “Irwan bertindak dalam kapasitasnya secara pribadi dan tidak ada hubungannya dengan PT Solitechmedia Synergy,” kata Ronald melalui keterangan tertulis, Selasa, 14 Maret lalu.
Kuasa hukum Anang Latif, Kresna Hutauruk, enggan berkomentar ihwal materi perkara dugaan korupsi yang menimpa kliennya. Dia beralasan, proses penyidikan di Kejagung sedang berjalan. “Intinya, klien kami siap mengikuti segala proses hukum yang sedang dan akan berjalan,” kata Kresna kepada Tempo, Sabtu, 25 Maret 2023.
Sedangkan Johnny Plate di sejumlah kesempatan tidak bersedia berkomentar. “Saya sudah memberi keterangan sebagai saksi. Terkait substansi, itu wewenang Kejaksaan Agung,” ujar Johnny Plate usai diperiksa Kejaksaan Agung pada 15 Maret lalu.
Selanjutnya: Gregorius Plate Kembalikan Uang ...