TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian atau Kemenperin membidik transaksi Rp 400 triliun pada penyelenggaraan Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri yang akan digelar 15-17 Maret 2023 di Istora Senayan, Jakarta.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Dody Widodo mengatakan bahwa angka tersebut sesuai dengan arahan Ketua Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Luhut Binsar Pandjaitan.
“Tahun lalu itu Rp 214 triliun. Sekarang harus lebih dari itu, sesuai yang disampaikan Pak Luhut potensi angkanya Rp 400 triliun,” kata Dody kepada Antara di Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023.
Dody mengatakan, pembelanjaan Rp 400 triliun untuk produk dalam negeri akan sangat berdampak terhadap geliat industri nasional, yang nantinya akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Business Matching 2023 juga disebut menjadi etalase produk-produk industri dalam negeri yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan belanja berbagai kementerian/lembaga, BUMN, BUMN, pemerintah provinsi, hingga pemerintah kabupaten.
“Semua transaksi pembelanjaan nantinya akan tercatat setiap bulan, sehingga belanjanya dapat terpantau pada sistem, baik pada tahap perencanaan, pengadaan, hingga pembayaran,” ujar Dody.
Menurut Dody, pembelanjaan produk dalam negeri akan berdampak besar terhadap keberlangsungan industri nasional.
“Dengan captive market dari pemerintah, maka industri tersebut dapat meningkatkan kapasitasnya, riset dan pengembangannya, hingga akhirnya mampu meningkatkan kapabilitas sebagai industri yang unggul,” ujar Dodi.
Untuk itu, Dody berharap agar seluruh pemangku kepentingan dapat memaksimalkan penyelenggaraan Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2023 secara maksimal.
Ia menambahkan, Business Matching Produk Dalam Negeri Tahun 2023 akan memfasilitasi pertemuan antara instansi pengguna Produk Dalam Negeri (PDN), termasuk kementerian/lembaga, pemda dan badan usaha, dengan pelaku usaha industri dalam negeri.
Selanjutnya: Penyelenggaraan Business Matching....