“Karena yang naik ini kargo, otomatis kami pelayanan tunda kapalnya yang naik di Pelabuhan Mekarputih. Jadi kuenya untuk kargo dikasihkan ke SBMT,” tutur Zainal Abidin.
Ia menyebutkan dampak positif mergernya PT Pelindo (Persero) dalam hal efisiensi biaya. Zainal mencontohkan sebelum merger, Pelindo Kotabaru harus membayar jasa empat kapal tunda untuk layanan di sekitar Pelabuhan Kotabaru. Setelah merger, pihaknya bisa berbagi hasil antara SPJM dan Pelindo Marine Service (PMS).
Zainal Abidin optimis Pelabuhan Kotabaru bisa meningkatkan pendapatan seiring penambahan alur Selat Laut dan Ship To Shore. Menurut dia, Pelabuhan di Kotabaru unik karena pekerjaan kepelabuhan tergantung alam dan kebijakan pemerintah. Misalnya di Pelabuhan Mekarputih saat gelombang air laut pasang dan arah angin.
“Ada angin barat dia enggak bisa muat. Kalau ada larangan ekspor batu bara, enggak bisa muat. Kalau ada larangan CPO, sama enggak bisa. Kebijakan pemerintah sangat signifikan. Yang ada kami memperbaiki layanan,” kata Zainal Abidin. Pihaknya tetap berupaya maksimal melayani jasa kepelabuhan, seperti curah cair dan layanan penumpang.
Pilihan Editor: Dirut Pelindo Berjanji Perbaiki Pengelolaan Dana Pensiun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini