TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra menyebut telah menurunkan biaya penerbangan untuk jemaah haji 1444H/2023M dari yang sebelumnya Rp 33,4 juta menjadi Rp 32,7 juta (Rp 32.743.992).
"Kami sudah menurunkan sekitar Rp 212.900 sehingga harga kami menjadi Rpp 32,7 juta," kata Irfan dalam Rapat Dengar Pendapat Panja Haji di komplek Parlemen, Selasa, 14 Februari 2023.
Irfan mengatakan, penurunan harga tersebut memang tidak telalu signifikan, karena ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan.
"Ada beberapa faktor pada waktu kami melakukan perhitungan, salah satu yang sangat penting adalah memang harga avtur," kata Irfan.
Bahkan, Irfan mengaku, harga avtur yang dihitung untuk melayani penerbangan ibadah haji 1444H/2023M menggunakan harga di bawah harga saat ini.
"Kami menawarkan harga avtur di angka 93 sen, suatu harga yang sebenarnya di bawah harga saat ini dan tentu saja kami berharap selama musim Haji nanti harga avtur tidak meningkat lagi," kata Irfan.
Irfan melanjutkan, pertimbangan kedua adalah harga pesawat dan sewa pesawat sebagai armada tambahan. Harga pesawat yang disepakati menggunakan asumsi kurs Rp 15.150 per dolar AS dan Garuda menggunakan harga sewa pesawat sama dengan harga di tahun 2019 dengan asumsi kondisi normal.
"Jadi mohon pengertian, kami memang akan hanya mengambil 2,5 persen margin, ada risiko di kami, tapi kami akan coba me-manage secara maksimal mengenai harga avtur, harga sewa pesawat, maupun exchange rate," tambahnya.
Selanjutnya: Komisi VIII DPR RI memastikan....