TEMPO.CO, Jakarta - Nama Immanuel Ebenezer ramai dibicarakan belakangan ini usai membubarkan Ganjar Pranowo Mania atau GP Mania. Ia ternyata pernah menjadi komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Mega Eltra.
Immanuel, yang biasa dipanggil Noel, diangkat menjadi komisaris perusahaan tersebut pada Juni 2021. Selang setahun kemudian, tepatnya 23 Maret 2022, Noel dicopot posisinya sebagai komisaris.
Pencopotan jabatan Noel yang juga Ketua Umum Jokowi Mania (Joman) itu diduga karena sebelumnya dia sempat menjadi saksi meringankan bagi terdakwa kasus dugaan tindak pidana terorisme Munarman di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada 23 Februari 2022.
PT Mega Eltra, dilansir dari laman resminya, merupakan anggota Holding PT Pupuk Indonesia (Persero) yang bergerak dalam bidang Perdagangan, Jasa Konstruksi & Keagenan, serta Industri Cat.
Pada tahun 1940-an, awal mula berdirinya PT Mega Eltra bernama NV. Electro Import, anak perusahaan Belanda bernama Jacobson Van Den Berg & Co bergerak di bidang kelistrikan. Setelah dilakukan nasionalisasi oleh Pemerintah RI, berubah nama menjadi PN Mega Electro.
Tanggal 28 Desember 1970 berubah bentuk menjadi PT Mega Electro (Persero) yang kemudian tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi Perusahaan.
Nama Mega Electro berubah menjadi PT Mesin Gaya Electro dan Trading atau disingkat PT MEGA ELTRA setelah diperoleh limpahan modal dan penambahan core business di bidang Perdagangan.
Adapun visi Mega Eltra adalah menjadikan perusahaan yang memiliki keunggulan daya saing berkelanjutan dalam bidang usaha Perdagangan Barang dan Jasa. Sementara misinya, melaksanakan kegiatan usaha dalam bidang Perdagangan Pupuk dan lainnya serta Jasa Konstruksi yang kompetitif di pasar nasional, berdasarkan 6 komitmen mutu meliputi: Quality, Cost, Delivery, Safety, Environment, dan Moral.
Selanjutnya: Mega Eltra ganti nama...