2. Bantah Situasi Ekonomi Indonesia 2023 Gelap, Sri Mulyani: yang Tidak Baik-baik Saja di Sana
Menteri Keuangan Ekonomi Sri Mulyani kembali menyinggung soal kondisi perekonomian global 2023 yang diprediksi gelap gulita. Ia mengungkapkan banyak negara, terutama di Eropa dan Amerika yang situasi ekonominya sedang terperosok. Tetapi, kata dia, Indonesia tidak termasuk di dalamnya,
"Jadi kalau disebutkan Indonesia situasi ekonominya tidak baik-baik saja, mungkin saya koreksi. Yang tidak baik-baik saja itu di sana," tuturnya dalam kuliah umum virtual pada Jumat, 3 Februari 2023.
Ia mengungkapkan lingkungan global masih bergumul dengan masalah tingginya inflasi karena krisis energi, pangan, dan disrupsi suplai tenaga kerja maupun komoditas. Sehingga, menimbulkan respons kebijakan dalam bentuk kenaikan suku bunga dan pengetatan likuiditas.
Berita selengkapnya bisa dilihat di sini.
3. Sri Mulyani Ungkap Keengganan Masyarakat Kembali Kerja di Luar Rumah Jadi Penyebab Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan pandemi Covid-19 tidak hanya menimbulkan luka dalam tetapi jua menimbulkan dampak baru dari cara masyarakat bersikap. Salah satunya, inovasi dalam melakukan pekerjaan secara daring atau online, terlebih di negara-negara maju. Alhasil, tuturnya, terjadi komplikasi baru berupa inflasi.
"Ada sikap di mana orang-orang merasa ternyata bisa hidup tiga tahun tanpa keluar rumah. Ini menimbulkan sikap keengganan untuk kembali ke pasar tenaga kerja secara normal (di luar rumah)," ujar Sri Mulyani dalam kuliah umum virtual pada Jumat, 3 Februari 2023.
Ia menuturkan banyak restoran yang dibuka tetapi pengusaha keculitan mencari pelayan restoran. Kemudian banyak pabrik yang dibuka tetapi merekrut kembali buruh menjadi sulit.
"Inilah yang menimbulkan tahun 2022 lalu pemulihan ekonomi muncul komplikasi baru yaitu inflasi. harga-harga naik karena demand-nya lebih cepat dari kemampuan suplainya," tutur Sri Mulyani.
Berita selengkapnya bisa dilihat di sini.
Selanjutnya: 4. KPPU Mulai Usut Dugaan....