TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas dunia bergerak melemah. Komoditas ini diprediksi melemah dalam perdagangan besok, Senin, 30 Januari 2023.
Ini dikatakan Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi. Dia mengatakan harga emas bergerak melemah pada hari Sabtu pagi, 28 Januari 2023. Sebabnya, pasar logam wait and see sebelum rilis ukuran inflasi pilihan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (the Fed).
"Sementara pemulihan dolar juga menekan harga, menyusul angka pertumbuhan ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan," kata Ibrahim melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Minggu, 29 Januari 2023.
Baca: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 5 Ribu
Dia melanjutkan harga emas batangan turun tajam dari level tertinggi sembilan bulan pada Kamis, 26 Januari 2023 setelah data menunjukkan ekonomi AS tumbuh lebih dari yang diharapkan pada kuartal keempat, bahkan saat tren yang mendasari mengisyaratkan lebih banyak pelemahan.
Tetapi, kata dia, angka tersebut masih memicu pemulihan selera risiko dan membantu dolar pulih dari level terendah delapan bulan terhadap sekeranjang mata uang.
Menurutnya, rilis data pertumbuhan kuartal keempat yang sedikit lebih kuat dari yang diharapkan dari AS pada Kamis tidak banyak mengubah kalkulus itu. Adapun rincian angka menunjukkan pengeluaran konsumen riil melambat lebih dari yang diharapkan dan indeks triwulanan untuk pengeluaran konsumsi pribadi juga secara mengejutkan turun tajam.
"Sementara inflasi masih jauh di atas target dan pengangguran berada pada siklus rendah, ada tanda-tanda bahwa ekonomi merespons kebijakan moneter yang lebih ketat dan Fed akan menyadari kekhawatiran bahwa menaikkan suku bunga terlalu keras dan cepat berisiko membuat investor keluar pasar dan emas kembali jatuhi, " kata Ibrahim mengutip President and Founder at Astronacci Aviatio Gema Merdeka Goeyardi.
Ibrahim melanjutkan konsensus sekarang dengan tegas mendukung Fed menaikkan kisaran target untuk dana makan hanya 25 basis poin minggu depan, setelah bergeser dari kenaikan 75 menjadi 50 basis poin pada pertemuan terakhirnya di bulan Desember.
"Pergeseran ekspektasi untuk kebijakan Fed telah mendukung mata uang Eropa sepanjang minggu sejak Bank Sentral Eropa dan Bank Inggris keduanya secara luas dianggap masih perlu menaikkan suku bunga lebih banyak untuk menjinakkan inflasi," tutur Ibrahim.
Data produk domestik bruto (PDB) zona euro kuartal keempat mulai keluar dari zona euro, dengan Spanyol mengatakan pada Jumat, 27 Januari 2023 bahwa ekonominya tumbuh 0,2 persen pada periode tersebut, sejalan dengan perkiraan.
Sementara data dari tiga ekonomi terbesar zona euro, Jerman, Prancis, dan Italia akan dirilis minggu depan. Deutsche Bundesbank telah memperkirakan ekonomi Jerman mandek.
Ibrahim menilai, fokus sekarang ada pada pembacaan indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi inti untuk bulan Desember, yang diperkirakan telah mundur lebih jauh dari bulan sebelumnya. Tetapi angka tersebut masih diharapkan jauh di atas target tahunan Fed sebesar 2 persen.
"Campuran permintaan safe haven dan ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang tidak terlalu parah mendorong emas selama enam minggu terakhir, dengan logam kuning sekarang memulihkan sebagian besar kerugiannya hingga tahun 2022. Harga emas batangan juga diperdagangkan sekitar US$140 di bawah rekor tertinggi tahun 2022," kata dia.
Ibrahim melanjutkan harga emas sekarang diharapkan untuk memperdagangkan dua faktor utama, yakni tanda-tanda resesi global dan setiap sinyal baru tentang kebijakan moneter dari Fed. Bank sentral secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin ketika bertemu minggu depan.
Dalam penutupan pasar AS Sabtu pagi, 28 Januari 2023 pukul 03.30 WIB, harga emas dunia di level di US$ 1934,60 per troy ounce. Sedangkan untuk perdagangan senen, emas dunia akan diperdagangkan melemah di rentang US$ 1,910.30 per troy ounce hingga US$ 1,956.36 per troy ounce.
Baca Juga: Harga Emas Cetakan Antam Turun 2 Ribu, UBS Naik 5 Ribu
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.