TEMPO.CO, Jakarta - Produsen barang elektronik PT Sharp Electronics Indonesia menargetkan penjualan Rp12 triliun tahun ini. Target penjualan naik Rp 1 triliun dibandingkan tahun sebelumnya, seiring optimisme bahwa Indonesia tidak terkena dampak resesi ekonomi.
"Indonesia memiliki sumber daya energi, sumber daya pangan, dan sumber daya manusia yang banyak, sehingga saya yakin Indonesia tidak kena resesi," kata
Senior General Manager Penjualan Nasional PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) Andry Adi Utomo, di sela pameran produk elektronik Sharp Eco-Bition di Jakarta, Rabu 25 Januari 2023.
Baca: CES 2023, Sharp Siap Pamerkan Teknologi Sel Surya Dalam Ruangan
Berbeda dengan negara lain yang mungkin terkena krisis dari ketiga sumber daya itu, ia mengatakan Indonesia memiliki ragam sumber daya energi mulai dari batu bara hingga panas bumi. Kemudian di sektor pangan, lanjut dia, Indonesia juga memiliki beragam produk pangan mulai dari beras hingga umbi-umbian dan jagung, serta memiliki SDM yang berlimpah.
"Selain itu daya beli masih cukup kuat dan masyarakat Indonesia masih konsumtif," kata Andry.
Karena itu, pihaknya berani menargetkan pertumbuhan penjualan dari sekitar Rp11 triliun pada 2022 menjadi Rp12 triliun pada 2023 dengan kontribusi terbesar dari penjualan home appliance.
Hal itu, kata Assistant GM Marketing Communications SEID Agus Soewadji menambahkan terlihat dari kenaikan penjualan barang elektronik tahun lalu sekitar delapan persen dibandingkan 2021.
Selanjutnya: Sharp Indonesia membagikan tas Eco Bag ...