TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat Abdul Muhaimin Iskandar meminta pemerintah untuk melakukan audit total di PT Gunbuster Nickel Industri atau PT GNI atas kerusuhan yang menewaskan pekerja.
“Saya kira perlu audit total secara komprehensif juga dari pemerintah di PT GNI. Semua aspeknya ya, mulai teknologi smelter, masalah K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)-nya," kata Cak Imin, sapaan akrabnya, dikutip dari laman resmi DPR RI, Rabu, 18 Januari 2023.
Baca Juga: Bentrok Karyawan PT GNI: Kronologi, Tanggapan Menaker hingga Lokasi yang Diresmikan Jokowi
Menurutnya, hal itu penting untuk mengungkap menyebabkan terjadinya bentrokan sekaligus mencegah kasus serupa di perusahaan yang lain.
Dia juga memastikan, DPR RI khususnya Komisi III akan segera mengecek latar belakang penyebab aksi bentrokan yang menewaskan dua pekerja.
"Kita di DPR juga tidak tinggal diam, Komisi III nanti akan cek apa sebenarnya yang terjadi di PT GNI. Bagaimanapun bentrokan antar karyawan tidak boleh lagi terjadi selanjutnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Cak Imin menyesalkan pecahnya bentrokan yang menimbulkan dua korban jiwa, serta mengingatkan semua pihak untuk tidak mudah terprovokasi dengan berbagai spekulasi yang beredar mengenai bentrok tersebut agar proses hukum yang dilakukan aparat kepolisian berjalan secara optimal.
"Saya sangat sesalkan kejadian di Morowali Utara yang melibatkan karyawan PT GNI. Ini harus diusut tuntas, dan saya berharap betul aparat terkait dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh pekerja," tutur Cak Imin.
Pihaknya juga mendukung aparat kepolisian mengusut kasus itu sampai tuntas dan masyarakat agar jangan mudah terprovokasi, apalagi berspekulasi.
Kerusuhan di PT GNI yang berada di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah terjadi pada Sabtu lalu, 14 Januari 2023. Akibat kerusuhan ini, dua orang pekerja meninggal dunia.
Baca Juga: Serikat Pekerja Morowali Beberkan Kronologi Bentrok di PT GNI: Mereka yang Nyerang Duluan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.