Untuk itulah para pekerja smelter sebelumnya harus sudah pernah mengikuti training keselamatan kerja. Selain itu, mereka juga harus selalu menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai standar agar keselamatan dan kesehatan mereka terjaga. Perusahaan pun wajib memiliki sistem pengecekan dan pemeliharaan yang dijalankan secara teratur.
Selain menerapkan sistem pengecekan dan pemeliharaan serta membekali pekerja dengan APD, perusahaan juga wajib memberikan proteksi tambahan. Ini bisa dilakukan dengan memberikan asuransi sebagai bentuk penerapan K3.
Sedangkan untuk melindungi perusahaan, bisa mempertimbangkan asuransi tanggung gugat. Asuransi tanggung gugat merupakan jenis asuransi yang memberikan proteksi perlindungan finansial dari risiko tanggung jawab hukum.
Target Smelter Indonesia
Dengan dimulainya program hilirisasi industri, Indonesia pun semakin gencar membangun proyek-proyek smelter. Jumlah smelter di tahun 2021 diketahui baru mencapai 21 smelter dari targetnya sebanyak 23 smelter oleh pemerintah. Target tersebut telah diungkapkan Kementerian ESDM tahun lalu.
Mayoritas smelter adalah untuk pemurnian nikel sebanyak 15 unit. Kemudian, ada dua smelter tembaga, dua smelter bauksit, satu smelter besi, dan satu smelter mangan.
Di tahun 2024, diketahui Indonesia menargetkan pembangunan smelter sebanyak 53 proyek dengan investasi untuk pembangunan proyek tersebut mencapai US$19,9 miliar.
IDRIS BOUFAKAR
Baca juga : Jokowi Larang Ekspor Bauksit, Kemenperin Yakin Smelter di Indonesia Siap Produksi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.