TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut hasil pertemuan G20 yang diselenggarakan di Bali pada November 2022 memberikan angin segar bagi Indonesia.
Kata Luhut, dari presidensi G20, Indonesia mendapatkan investasi bilateral dan multilateral yang nilainya cukup fantastias yakni mencapai 309,4 miliar dolar Amerika atau senilai kurang lebih Rp 4.694 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.173 per dolar Amerika.
Baca: Luhut : Indonesia Tiga Besar Produsen Baterai Kendaraan Listrik Dunia pada 2027
"G20 ini di luar ekspektasi kita jujur," kata Luhut saat menghadiri Rakornas secara online di SICC, Bogor, Selasa 17 Januari 2023.
Luhut mengatakan, dari hubungan bilateral, Indonesia mendapatkan kesepakatan 140 proyek senilai 71,4 miliar dolar Amerika atau setara kurang lebih Rp 1.083 triliun, sementara untuk hubungan multilateral senilai 238 miliar dolar Amerika atau setara kurang lebih Rp 3.611 triliun dengan 226 proyek.
Luhut mengungkapkan, capaian ini pun sempat disampaikannya dalam pertemuan ajang ekonomi di Davos, Swiss dan mengundang decak kagum dari para hadirin.
"Saya sampaikan angka ini di Davos dan saya berikan slide saya, mereka semua terkagum-kagum," kata Luhut.
Untuk itu, kata Luhut, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkannya untuk segera mengeksekusi tiap-tiap proyek kerjasama itu.
"Presiden sudah memerintahkan untuk kita eksekusi ini," kata dia.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Baca: Luhut Sebut Semua Produsen Besar Mobil Listrik Akan Masuk Indonesia
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini
