Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

JPMorgan Diduga Kena Tipu Rp 2,6 Triliun oleh Startup Frank, Kok Bisa?

image-gnews
Gedung JP Morgan Chase. AP/Bebeto Matthews
Gedung JP Morgan Chase. AP/Bebeto Matthews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan induk jasa keuangan dan bank investasi multinasional asal Amerika Serikat (AS), JPMorgan Chase & Co (JPMC), diduga tertipu oleh startup perencanaan keuangan mahasiswa Frank. JPMC telah mengakuisisi perusahaan rintisan itu sebesar US$ 175 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun.

Dilansir dari Forbes, Kepala Eksekutif JPMorgan Jamie Dimon mengakui pihaknya membuat kesalahan dalam akuisisi tersebut. Pihaknya juga telah menggugat pendiri Frank, Charlie Javice, karena diduga menciptakan 4,25 juta pengguna palsu untuk meningkatkan nilai bisnis. 

Baca: 102 Daftar Pinjol Legal P2P Lending Terbaru yang Diawasi OJK

Untuk diketahui, akuisisi itu disepakati JPMorgan dan Frank pada September 2021. Lebih lanjut, Dimon mengakui akuisisi itu adalah kesalahan besar, tapi bank terbesar AS itu perlu mengambil risiko. 

“Jelas ketika Anda bangun 300 kali setahun Anda akan mengalami kesalahan dan kami tidak ingin perusahaan kami takut akan kesalahan dan tidak melakukan apa-apa,” kata Dimon.

Dimon lantas membela catatan JPMorgan dalam disiplin keuangan. Ia lalu mengatakan bahwa Chase, cabang konsumen dan komersial bank AS, bertanggung jawab atas kesepakatan tersebut. Tetapi, tim akuisisi pusat telah melakukan uji tuntas ekstensi pada Frank. 

“Kami sangat disiplin dan Anda melihatnya dalam banyak cara berbeda. Anda melihat bahwa dalam buku pinjaman leverage kami, keberhasilan investasi kami, kualitas produk dan layanan kami, dan tidak ada bedanya dengan akuisisi. Izinkan saya memberi tahu Anda pelajaran yang didapat saat hal ini keluar dari proses pengadilan,” tutur Dimon.

Gugatan JPMorgan

Dikutip dari Forbes, JPMorgan menuntut pendiri Frank Charlie Javice dan Kepala Pertumbuhan Frank Oliver Amar atas klaim pengguna fintech palsu. Keduanya disinyalir menciptakan 4,25 juta akun palsu. 

Padahal, menurut gugatan yang diajukan akhir tahun lalu di Pengadilan Distrik AS di Delaware, Frank hanya memiliki 300.000 pelanggan 

“Javice pertama-tama menolak permintaan JPMC, dengan alasan bahwa dia tidak dapat membagikan daftar pelanggannya karena masalah privasi. Setelah JPMC bersikeras, Javice memilih untuk menemukan beberapa juta akun pelanggan Frank dari seluruh jaringan,” ujar gugatan itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gugatan tersebut juga menyebutkan Javice dan Amar meminta Direktur Teknik Frank untuk membuat detail pelanggan palsu setelah JPMorgan meminta detail pengguna sebagai bagian dari pembicaraan akuisisi. Namun, dia menolak.

Javice lalu diduga membayar US$18 ribu atau sekitar Rp 272 juta kepada seorang profesor data science untuk membuat jutaan akun palsu menggunakan data sintetis. Setelah akuisisi terjadi, JPMorgan menguji kampanye pemasaran kepada pengguna Frank. 

JPMorgan lantas mengirim email uji pemasaran ke daftar pelanggan Frank yang telah disediakan perusahaan. Tetap menurut JPMorgan, hanya 28 persen dari mereka yang terkirim. Umumnya, kata JPMorgan, dalam kampanye serupa tingkat pengirimannya mencapai 99 persen. 

"(JPMorgan) membayar US$175 juta untuk apa yang diyakini sebagai bisnis yang sangat terlibat dengan segmen pasar usia kuliah dengan 4,265 juta pelanggan. Alih-alih, ia (JPMorgan) menerima bisnis dengan kurang dari 300 ribu pelanggan," kata bank tersebut dalam gugatan yang diajukan bulan lalu. .

Namun, hal ini dibantah pengacara Javice. Javice telah mengajukan tuntutannya terhadap JPMorgan dengan tuduhan bahwa bank tersebut berusaha untuk ‘mengembalikan kesepakatan’ setelah terburu-buru mengakuisisi startup Frank. 

Dilansir dari Reuters, JPMorgan lalu menutup Frank pada Kamis lalu, 12 Januari 2023 setelah gugatan itu dipublikasikan. Pada November lalu, bank raksasa itu menghentikan pekerjaannya pada Frank.

Chief Financial Officer JPMorgan Jeremy Barnum JPMorgan mengatakan bahwa bank masih mempekerjakan dan masih dalam mode pertumbuhan. Laba JPMorgan untuk tiga bulan yang berakhir pada 31 Desember adalah US$ 11 miliar (sekitar Rp 166 triliun) atau US$ 3,57 (sekitar Rp 53.960) per saham.

Sedangkan pada tahun sebelumnya, laba JPMorgan adalah US$ 10,4 miliar (sekitar Rp 157 triliun), atau US$ 3,33 (sekitar Rp 50.332) per saham. Tidak termasuk item, perusahaan memperoleh US$ 3,56 (sekitar Rp 53.808) per saham, mengalahkan perkiraan analis rata-rata US$ 3,07 (sekitar Rp 46.402).

Baca: Kedubes AS Buka 2 Lowongan Kerja dengan Gaji Rp 98 Jutaan Setahun, Tertarik?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

1 jam lalu

Para pengunjuk rasa yang mendukung warga Palestina di Gaza dan para pengunjuk rasa pro-Israel bentrok selama demonstrasi di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas California Los Angeles (UCLA) di Los Angeles, California, AS 28 April. 2024. REUTERS/David Swanson
Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.


CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

1 jam lalu

Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Lani Darmawan. Foto: Instagram/@lani_darmawan
CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.


Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

1 jam lalu

Para pengunjuk rasa yang mendukung warga Palestina di Gaza dan para pengunjuk rasa pro-Israel bentrok selama demonstrasi di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas California Los Angeles (UCLA) di Los Angeles, California, AS 28 April. 2024. REUTERS/David Swanson
Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina


AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 jam lalu

Pengunjuk rasa anti-pemerintah melancarkan demonstrasi berkepanjangan yang menyerukan pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengundurkan diri. REUTERS
AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza


Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

14 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat, Ahad, 21 April 2024. Sumber: Instagram @smindrawati
Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.


Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

15 jam lalu

Ilustrasi flu burung. REUTERS/Sebastian Castaneda
Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung


Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

16 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.


Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

16 jam lalu

Presiden Palestina Mahmoud Abbas berpidato pada Sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York City, AS, 21 September 2023. REUTERS/Brendan McDermid
Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel


Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

17 jam lalu

Pesawat siluman pengebom B-21 Raider Amerika Serikat yang dapat dipersenjatai dengan senjata nuklir, lepas landas untuk pertama kali di lokasi Northrop Grumman di Pabrik Angkatan Udara 42, di Palmdale, California, AS, 10 November 2023. REUTERS/David Swanson
Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional


Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

18 jam lalu

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova berbicara saat konferensi pers di Moskow, Rusia, 4 April 2023. REUTERS/Maxim Shemetov
Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita