Anggota Dewan Pembina Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Anton Supit mengatakan, PT Nikomas Gemilang menawarkan pengunduran diri kepada karyawannya dengan tanpa paksaan. "Memang agak mirip dengan PHK. Tapi dengan penawaran ini, kalau karyawan tidak ingin (mundur), ya tidak ada paksaan," ucapnya.
Sebelumnya Ketua Umum Aprisindo Eddy Widjanarko menyebutkan telah terjadi PHK oleh sejumlah pabrik sepatu di Tanah Air. Sebanyak 25.700 karyawan yang dilepas oleh kalangan industri.
Eddy menjelaskan keputusan PHK terpaksa diambil karena jebloknya pesanan dari sejumlah produsen sepatu terbesar dari luar negeri belakangan ini.Tiga merek internasional seperti Nike, Reebok dan Adidas bahkan tercatat telah memangkas pesanan hingga 50 persen dari kondisi normal karena perusahaan tersebut mengalami kesulitan penjualan.
"Di dalam pertemuan kita dengan orang Nike, Reebok, dan Adidas, mereka mengatakan 30 tahun mereka bisnis, tidak pernah sekalipun mengalami kesulitan penjualan kecuali tahun ini," kata Eddy dalam konferensi pers virtual pada Rabu, 16 November 2022.
Hal tersebut yang kemudian memukul industri persepatuan di dalam negeri. Pasalnya, ketergantungan industri Tanah Air atas pesanan ekspor dari sejumlah perusahaan itu sangat besar.
Selama 30 berbisnis, kata Eddy, merek-merek sepatu tersebut tidak pernah mengurangi pesanan hingga di bawah 10 persen. Bahkan setiap tahun, ketiga merek itu kerap menaikan pesanan hingga 10 sampai 30 persen.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA | RIANI SANUSI PUTRI
Baca juga: Bukan PHK, Produsen Sepatu di Serang Tawarkan Pengunduran Diri Sukarela ke 1.600 Karyawan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini