TEMPO.CO, Serang - Kabar buruk datang di awal tahun. Kabar itu datang dari produsen sepatu olah raga PT Nikomas Gemilang yang menawarkan pengunduran diri sukarela kepada 1.600 orang pekerjanya.
Anggota Dewan Pembina Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Anton Supit membenarkan kabar tersebut. Ia juga memastikan bahwa yang terjadi bukanlah berupa pemutusan hubungan kerja atau PHK sepihak.
Baca: Industri PHK 25.700 Karyawan Karena Pesanan Sepatu Nike, Reebok, dan Adidas Jeblok 50 Persen
"Yang perlu diluruskan, perusahaan itu menawarkan pengunduran secara sukarela. Kalau PHK, mau tidak mau, karyawan itu harus terima diputus hubungan kerja," kata Anton di konfirmasi Tempo, Rabu 11 Januari 2023.
Tawaran pengunduran diri tanpa paksaan
Anton mengatakan, PT Nikomas Gemilang menawarkan pengunduran diri kepada karyawannya dengan tanpa paksaan. "Memang agak mirip dengan PHK. Tapi dengan penawaran ini, kalau karyawan tidak ingin (mundur), ya tidak ada paksaan," ucapnya.
Baca Juga:
Lebih jauh Anton membeberkan alasan di balik perusahaan menawarkan karyawannya mundur dari pekerjaannya. Hal ini tak lepas dari perusahaan yang mengandalkan pasar ekspor dan kini tengah mengalami kemerosotan permintaan.
"Sejak pertengahan tahun lalu sudah ada sinyal permintaan pasar dunia itu khususnya Amerika dan Uni Eropa itu menurun drastis," kata Anton.
Tak tanggung-tanggung, penurunan permintaan pasar itu bahkan bisa mencapai rata-rata 50 persen. "Kenapa rata-rata, karena tidak semua pabrik, ada yang tidak sampai bahkan ada yang lebih dari 50 persen," tutur Anton.
Permintaan yang anjlok itu bukan hanya untuk produk sepatu, tapi juga produk garmen yang mengalami penurunan pesanan hingga 30 persen. Begitu juga produk furnitur yang tak luput penurunan permintaan.
Selanjutnya: "Termasuk karet, permintaan ..."