TEMPO.CO, Jakarta -PT Nikomas Gemilang mengungkapkan ada empat tantangan utama yang dihadapi perusahaan sepatu olahraga itu hingga akhirnya menyerah dan memilih mengurangi jumlah karyawannya.
Mulai dari adanya konflik Rusia Ukraina di awal tahun 2022, kenaikan harga bahan bakar secara global, tingkat inflasi yang tinggi, penurunan pesanan hingga pengaruh berbagai faktor internasional lainnya yang menyebabkan pasar sepatu olahraga menurun, sementara harga bahan baku terus meningkat.
“Tahun 2022 seharusnya menjadi tahun pemulihan industri sepatu olahraga (setelah pandemi Covid-19),” kata Humas PT Nikomas Gemilang Danang Widi dalam keterangan resmi yang diterima Tempo, Kamis 12 Januari 2023.
Baca Juga: Berkaca Kasus PT Nikomas Gemilang, Apindo Kembali Singgung Aturan No Work No Pay
Danang mengungkapkan, tantangan tersebut menimbulkan reaksi berantai dan kondisi yang cukup serius melanda industri sepatu olahraga. Hal itu terlihat sejak kuartal ketiga tahun lalu, pabrik sepatu mulai merumahkan karyawannya, termasuk PT Nikomas Gemilang.
PT Nikomas Gemilang yang merupakan produsen sepatu olahraga Nike, Adidas dan Puma itu mengumumkan akan mengurangi jumlah karyawannya dengan menawarkan paket pengunduran diri sebanyak 1.600 orang secara sukarela.
Terpisah, Anggota Dewan Pembina Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Anton J Supit mengatakan, kondisi perusahaan utamanya perusahaan yang mengandalkan pasar ekspor seperti PT. Nikomas Gemilang, memang sedang mengalami kemerosotan permintaan.
"Sejak pertengahan tahun lalu sudah ada signal permintaan pasar dunia itu khususnya Amerika dan Uni Eropa itu menurun drastis," kata Anton kepada Tempo, Rabu 11 Januari 2022.
Anton mengatakan, penurunan permintaan itu tidak tanggung-tanggung, bahkan mencapai rata-rata 50 persen dari permintaan normal. "Kenapa rata-rata, karena tidak semua pabrik, ada yang tidak sampai bahkan ada yang lebih dari 50 persen," kata Anton.
Anton mengatakan, bukan hanya industri sepatu, bahkan pabrik garmen pun juga mengalami penurunan pesanan hingga 30 persen juga sektor furniture. "Termasuk karet, permintaan ekspor karet kita menurun, dan banyak lagi sektor yang mengalami penurunan permintaan," kata Anton.
Baca Juga: Profil PT Nikomas Gemilang, Produsen Sepatu yang Tawarkan Pengunduran Diri 1.600 Pekerjanya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.