"Jual berasnya tetep Rp 9.450 per kilogram dengan subsidi Rp 1000. Rp 1000 kalau dikali 2 juta kan cuma 2 triliun, enggak apa-apa. Dibanding subsidi BBM 600 triliun buat apa," tutur Zulkifli.
Menurutnya, Jokowi telah setuju atas usulannya. Selanjutnya Bulog pun berusaha membeli gabah dan beras dalam negeri. Sayangnya, ucap Zulkifli, stok dalam negeri betul-betul sudah tiris lantaran bukan musim panen. Meski harga yang ditawarkan tinggi, tak ada petani maupun penggilingan yang mampu memasok sesuai permintaan Bulog.
Sementara harga beras masih terus merangkak. "Karena orang tahu Bulog stoknya sedikit. Confidence pasar terganggu, (harga) beras naik terus," ujarnya.
Ia menilai Bulog harus segera melakukan operasi pasar untuk meredam kenaikan harga. Tetapi stok CBP di gudang Bulog tidak mencukup, yakni hanya tersisa sekitar 300 ribu ton. Akhirnya pemerintah sepakat memutuskan impor beras sebanyak 500 ribu ton hingga awal 2023. Sebanyak 200 ton ditargetkan datang hari ini. Kemudian 300 ribu ton lagi diimpor pada Januari.
Meski pihak Bulog mengatakan impor beras akan dilakukan sampai pertengahan Februari. Zulkifli menekankan impor beras hanya boleh sampai Januari. Sebab pada Februari dan maret, diperkirakan akan terjadi panen raya di dalam negeri.
Hingga saat ini, menurut dia, Bulog baru melakukan impor beras sebanyak 70 ribu ton. Ia mengaku telah meminta Bulog agar langsung melakukan operasi pasar untuk mengintervensi kenaikan harga beras saat ini. "Saya minta berasnya habisin aja untuk operasi pasar agar bisa menekan harga yang sekarang masih terus naik. Masih cenderung naik, belum turun-turun nih beras," kata dia.
Namun, menurut Zulkifli, hingga kini Bulog masih ragu-ragu untuk melakukan operasi pasar. Tetapi ia tak menjelaskan soal alasan Bulog yang belum juga melakukan penyaluran stok CBP hasil impor bulan ini.
"Bulog masih takut-takut, saya bilang habisin aja stoknya. Terus tiap hari jual. Toh nanti kan Februari beli. Bulog Masih takut-takut karena enggak ada pengalaman kayak kita kan. Kalau kita kan sudah biasa pertarungan lapangan. Saya minta habis-habisan tapi masih belum," tutur Zulhas.
Baca juga: PKB Persoalkan Impor Beras: Rugikan Petani hingga Berkebalikan dengan Penghargaan Swasembada RI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.