Sebelum Covid-19, beban puncak berada di angka 26.000 MW. Namun, Rida menuturkan, beban puncak pada tahun ini telah mencapai 28.000-29.000 megawatt (MW).
"Artinya, nanjak terus," katanya.
Lebih lanjut, Rida belum dapat memprediksi penurunan beban puncak secara keseluruhan. Namun, setiap perubahan beban akan ditinjau oleh PT PLN (Persero).
Sementara itu, Rida juga memastikan pasokan batu bara untuk kelistrikan dalam kondisi aman. Rida menerangkan, pasokan batu bara di PLTU Suralaya berada di titik aman untuk 36 hari operasi (HOP). Jika dibandingkan dengan tahun lalu, kondisi pasokan saat ini dinilai jauh lebih baik.
"Tadi di Suralaya pasokan batu bara hari operasinya itu sudah 36 hari. Artinya, sudah lebih dari cukup dan kita sangat senang karena kalau ingat dibandingkan tahun lalu agak sedikit chaos, sekarang artinya kita kerja," tambahnya.
BISNIS
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini