Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Teten Ajak NU Bentuk Koperasi Syariah Agar Tak Jalan Sendiri-sendiri

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam acara Tempo BNI Bilateral Forum 2022 pada Kamis, 12 Mei 2022 di Ballroom Hotel The Langham, Jakarta. (Foto: Norman Senjaya)
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam acara Tempo BNI Bilateral Forum 2022 pada Kamis, 12 Mei 2022 di Ballroom Hotel The Langham, Jakarta. (Foto: Norman Senjaya)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Teten Masduki mengajak organisasi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) membentuk badan usaha, khususnya koperasi berbasis syariah.

"NU sebagai organisasi masyarakat (ormas) Islam terbesar di Indonesia punya potensi ekonomi syariah yang sangat besar sehingga perlu didorong membentuk koperasi syariah," ujar Teten dalam keterangan tertulis pada Sabtu, 17 Desember 2022.

Menurut Teten, menciptakan koperasi bersama NU adalah langkah yang tepat, baik di tingkat wilayah maupun cabang. Sebab, jumlah anggota NU sangat besar dan tersebar di Indonesia. Dia menilai pembuatan koperasi dapat mendorong anggota NU bersatu sehingga terbangun ekonomi yang tangguh. 

Teten pun mengimbau agar anggota NU tidak berusaha sendiri-sendiri, dari petani, nelayan, sampai pedagang warung. Khususnya di sektor pertanian, dia bilang masih banyak petani perorangan dengan lahan sempit di bawah setengah hektare.

Baca juga: Koperasi Batal Diawasi OJK, Kemenkop Minta Saran untuk Susun RUU Perkoperasian

"Akan sulit kita bangun ekonomi pertanian yang produktif dan efisien serta membawa kesejahteraan apabila berjalan sendiri-sendiri," kata dia.

Teten menjelaskan badan usaha yang dibentuk NU harus menjadi bagian rantai pasok usaha para anggota, bukan kompetitor. Sebab, akan sulit untuk menyaingi retail modern apabila anggota NU membuka warung sendiri-sendiri.

Sementara itu menurut Teten, koperasi memiliki potensi besar untuk menjadi satu kekuatan ekonomi. Terlebih jika kemampuan manajerial, modernisasi, dan jaringan usahanya ditingkatkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan berkoperasi, Teten berharap NU tidak hanya mencetak kader yang mumpuni dalam ilmu agama. Namun juga enterpreneur muda yang kontributif dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sebab, koperasi merupakan badan usaha yang sangat dekat dengan masyarakat. Akses usaha seperti bahan baku, permodalan, serta pasar pun semakin mudah dengan berkoperasi.

"Dalam hal ini, saya tidak ingin pikirkan konsep ekonomi yang besar-besar, tapi coba kita pikirkan model ekonomi yang membumi untuk kepentingan umat," katanya.

Di sisi lain, Teten menilai koperasi dan UMKM (KUMKM) memegang peran krusial dalam pertumbuhan ekonomi bangsa. Ia mencatat populasi pelaku KUMKM mencapai 99,9 persen dari total pelaku usaha di Indonesia. Kemudian, serapan tenaga kerja di sektor KUMKM mencapai 97 persen. Sumbangsih KUMKM terhadap PDB pun sebesar 61 persen.

Adapun KemenKopUKM telah bekerja sama dengan PBNU dalam rangka penciptaan wirausaha baru dikalangan santri, melalui pendekatan program inkubasi dan pembiayaan. Kerja sama itu juga terintegrasi dengan program dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Baca juga: Kejaksaan Agung Terima SPDP Baru Kasus Bos Indosurya dari Bareskrim Polri

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Pentingnya Ikut Beragam Bazar Bagi pelaku UMKM

2 jam lalu

Lina Santika Rahmania, pemilik Sanrah Food yang menjual aneka sambal kemasan dan makanan beku saat dijumpai di rumahnya di  Jl. Raya Serpong No. 4 Tangerang Selatan pada 22 Mei 2023 Tempo/Aisha Shaidra
Pentingnya Ikut Beragam Bazar Bagi pelaku UMKM

Kisah Lina, pendiri UMKM Sanrah Food yang malang melintang di berbagai acara pameran hingga bisnisnya moncer.


Cerita Fayumi Banting Setir Usai Lihat Potensi Besar Bisnis Beternak Telur Bebek

4 jam lalu

UKM Abinisa memproduksi eggroll untuk menambah nilai ekonomi dari produk telur peternakan. Foto: istimewa
Cerita Fayumi Banting Setir Usai Lihat Potensi Besar Bisnis Beternak Telur Bebek

Ahmad Fayumi tak menyesali kembali ke kampung halaman di Serang setelah belasan tahun merantau ke Jakarta untuk jadi peternak telur bebek.


Pegadaian Gelar Pelatihan untuk Mengembangkan UMKM Nasional

4 jam lalu

Pegadaian Gelar Pelatihan untuk Mengembangkan UMKM Nasional


Bank OCBC NISP Punya Program Nyala Bisnis untuk Dukung UMKM Naik Level

13 jam lalu

Head of Retail Loan Business Bank OCBC NISP Heriwan Gazali dalam pekuncuran program Nyala Bisnis yang ditujukan untuk UMKM Indonesia di fX Sudirman, Jakarta Selatan, pada Rabu, 31 Mei 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Bank OCBC NISP Punya Program Nyala Bisnis untuk Dukung UMKM Naik Level

Bank OCBC NISP menghadirkan program Nyala Bisnis untuk mendukung para pelaku UMKM di Indonesia. Apa tujuannya?


Pengrajin Ondel-Ondel Betawi Mati Suri saat Pandemi

1 hari lalu

Salah satu dekorasi rumah Betawi yang dibuat Sanggar Rizky Albani di Meruya, Jakarta Barat (dok. Pribadi)
Pengrajin Ondel-Ondel Betawi Mati Suri saat Pandemi

Selama pandemi usaha pengrajin ondel-ondel sempat mati suri. Kembali berdenyut saat kondisi perekonomian mulai pulih


Pelaku UMKM Ini Rutin Bagikan Ilmu Bisnis dan Berdayakan Masyarakat Sekitar

2 hari lalu

Lina Santika Rahmania, pemilik Sanrah Food yang menjual aneka sambal kemasan dan makanan beku saat dijumpai di rumahnya di  Jl. Raya Serpong No. 4 Tangerang Selatan pada 22 Mei 2023 Tempo/Aisha Shaidra
Pelaku UMKM Ini Rutin Bagikan Ilmu Bisnis dan Berdayakan Masyarakat Sekitar

Lina, pelaku UMKM menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang-orang yang tinggal di sekitar tempat usahanya berdiri.


Jurus UMKM Bertahan dari Pandemi hingga Kini: Jualan Daring hingga Manfaatkan Pinjaman KUR

2 hari lalu

Rumah makan Betawi Soto H. Ma'ruf di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, buktikan UMKM bisa bertahan di masa pandemi dengan optimalkan penjualan daring. TEMPO/Aisha
Jurus UMKM Bertahan dari Pandemi hingga Kini: Jualan Daring hingga Manfaatkan Pinjaman KUR

Para pelaku usaha bertahan sejak pandemi hingga saat ini berkat jualan daring dan pinjaman KUR.


Sambal Nusantara Gugah Selera Lidah Warga Rusia

2 hari lalu

Lina Santika Rahmania, pemilik Sanrah Food yang menjual aneka sambal kemasan dan makanan beku saat dijumpai di rumahnya di  Jl. Raya Serpong No. 4 Tangerang Selatan pada 22 Mei 2023 Tempo/Aisha Shaidra
Sambal Nusantara Gugah Selera Lidah Warga Rusia

Sambal buatan Lina kerap jadi andalan di tiap bazar yang diikutinya salah satunya ketika di Rusia. Warga Rusia ketagihan sambal tersebut.


Cuan dari Sambal dan Makanan Beku

2 hari lalu

Lina Santika Rahmania, pemilik Sanrah Food yang menjual aneka sambal kemasan dan makanan beku saat dijumpai di rumahnya di  Jl. Raya Serpong No. 4 Tangerang Selatan pada 22 Mei 2023 Tempo/Aisha Shaidra
Cuan dari Sambal dan Makanan Beku

Lina S. Rahmania mengembangkan bisnis sambal dan makanan beku. Tak hanya laku di pasar dalam negeri, bisnisnya juga moncer di pasar internasional.


Nahdlatul Ulama Dorong Pendidikan Madrasah Berkualitas, Moderat & Tak Radikal di Depok

2 hari lalu

Ilustrasi Madrasah. antaranews.com
Nahdlatul Ulama Dorong Pendidikan Madrasah Berkualitas, Moderat & Tak Radikal di Depok

Nahdlatul Ulama Depok tengah fokus dalam pengembangan sumber daya manusia melalui jalur pendidikan terutama madrasah.