TEMPO.CO, Jakarta - Investor asing mencatatkan inflow tertinggi ke pasar obligasi Indonesia dalam setahun terakhir.
Berdasarkan laporan Bloomberg pada Rabu 7 Desember 2022, Surat Utang Negara(SUN) Indonesia berdenominasi rupiah tercatat diserap sebanyak US$467 juta atau Rp7,3 triliun (US$1 = Rp15.642) pada Senin kemarin. Inflow tersebut merupakan yang terbesar secara harian sejak Agustus 2021.
Sementara itu, pada November lalu inflow asing ke pasar SUN mencapai US$1,5 miliar (Rp23,46 triliun), atau yang terbanyak dalam 3 tahun terakhir.
Data dari Bloomberg juga menyebutkan perusahaan pengelola dana telah membeli surat utang Indonesia sebanyak US$10,2 miliar selama 10 bulan tahun 2022. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi sejak Bloomberg mulai mengumpulkan data terkait pada 2010.
Obligasi Indonesia digunakan sebagai barometer untuk mengukur selera risiko pasar. Tingkat permintaan surat utang pemerintah Indonesia mengindikasikan adanya perbaikan outlok makroekonomi seiring dengan sikap The Fed yang kemungkinan tidak akan agresif dalam menaikkan suku bunganya.
Selain itu, relaksasi kebijakan zero covid di China dan melemahnya tekanan harga turut mendukung kinerja aset di wilayah Asia hingga outperform.
Senior Rates Strategist di Australia & New Zealand Banking Group Ltd Jennifer Kusuma mengatakan potensi kenaikan inflow asing ke SBN Indonesia masih dapat terjadi jika sentimen global menunjukkan perbaikan yang bertahan lama.
“Data aliran dana mengindikasikan bahwa eksposur pasar global ke negara emerging markets telah menurun sepanjang tahun ini,” jelasnya dikutip dari Bloomberg.
Selanjutnya: Obligasi global mengalami tekanan setelah kebijakan The Fed yang menaikkan suku bunga