TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan tahun 2030 bakal diproduksi 1 juta mobil listrik dan 32 juta unit kendaraan listrik roda dua. Hingga September lalu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwnag Kartasasmita mengatakan ada 25 ribu unit kendaraan bermotor berbasis listrik (KBLBB) atau kendaraan listrik yang sudah teregistrasi.
“Saat ini terdapat 4 perusahana bus listrik 3 perusahaan mobil listrik dan 35 perushaan kendaraan roda dua dan roda tiga listrik. Total investasi Rp 1,92 triliun dan masih perlu kita dorong,” ujar Agus dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Rabu, 7 Desember 2022.
Baca: Kementerian ESDM: 439 SPKLU untuk Kendaraan Listrik Sudah Berdiri, Berikut Tarifnya
Agus berujar, satu juta mobil listrik yang ditargetkan pada 2030 mampu mengurangi 12,5 juta barel bahan bakar fosil dan 4,6 juta ton CO2. Sedangkan 32 juta unit sepeda motor listrik diharapkan mampu menekan 4 juta barel bahan bakar dan 1,4 juta ton CO2.
Untuk mewujudkan ekosistem kendaraan listrik ini, Agus mendapat sejumlah instruksi dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagaimana dalam Inpres Nomor 7 Tahun 2022.
Selain memberikan sosialisasi kepada kementerian/lembaga ataupun Pemda, Kemenperin dituntut mempercepat pengembangan komponen utama dan komponen pendukung industri KBLBB. Selain itu juga harus melakukan percepatan produksi peralatan pengisian daya.
“Jadi, kami tidak menyiapkan charging station, tapi kami siapkan peralatannya,” ujar dia.
Lebih lanjut, Agus juga menargetkan terciptanya indutrsi baterai yang terintegrasi di Indonesia. Pengembangan industri baterai kendaraan listrik ini nantinya kana dibagi menjadi industri perakitan, produk battery cell, pembuatan battery management system, penambangan bahan baku baterai, hingga industri daur ulang baterai.
“Kami juga telah bekerja sama dengan stakeholder untuk pengembangan industri swap battery atau penukaran baterai, serta penerapan standarisasi untuk pack battery,” kata Agus.
Baca juga: Pemerintah Ingin Lepas dari Status Negara Middle Income Trap, Menperin Andalkan Sektor Ini
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.