TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkap dampak adanya subsidi kendaraan listrik. Menurut Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi Indra Darmawan, hal itu jelas berdampak positif ke investasi, meski subsidi tersebut masih rencana.
“Itu jelas akan berdampak positif. Justru lebih agresif lagi (industrinya),” ujar dia di sela acara The 10th Annual US-Indonesia Investment Summit di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, pada Selasa, 5 Desember 2022.
Baca: Sebut Kenaikan UMP 2023 Tak Pengaruhi Iklim Investasi RI, BPKM: Sudah Dihitung
Indra menjelaskan bahwa subsidi tersebut akan memberikan dorongan positif bagi perkembangan industri kendaraan listrik. Bahkan di luar, kata dia, ada beberapa program subsidi, salah satunya adanya cash back saat pembelian kendaraan listrik. “Di luar negeri malah lebih agresif lagi,” kata dia.
Selain itu, adanya subsidi tersebut akan meningkatkan investasi untuk industri kendaraan listrik. “Nampaknya kita juga sedang memikirkan untuk lebih bagaimana caranya untuk lebih agresif lagi,” ucap Indra.
Sebelumnya, pemerintah berencana menggelontorkan subsidi untuk pembelian sepeda motor listrik mulai tahun depan. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memperkirakan besaran subsidi bakal berkisar Rp 6 juta per unit sepeda motor.
"Segera mobil listrik kita luncurkan dengan subsidi. Misalnya sepeda motor sedang kita finalisasi. Berapa juta mau kita kasih subsidi sepeda motor. Mungkin Rp 6 juta? Di Thailand mungkin Rp 7 juta, mungkin kita Rp 6,5 juta kira-kira berkisar segitu," kata Luhut pada acara Welcoming Stronger Investment Post-Pandemic, Selasa, 29 November 2022.
Selanjutnya: Pemerintah masih menggodok kebijakan dan besaran subsidi ...