TEMPO.CO, Jakarta - Harga Batu Bara Acuan (HBA) pada Desember 2022 menurun 8,67 persen atau 26,72 USD per ton. Harga yang semula di angka 308,2 USD per ton pada November 2022, kini menjadi 281.48 USD per ton.
“Penurunan ini salah satunya disebabkan oleh rencana India untuk menurunkan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU),” kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja ama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi, dikutip Jumat, 2 November 2022.
Baca: Cerita Jokowi Dikomplain Banyak Kepala Negara saat Stop Ekspor Batu Bara: Kaget Juga
Penyebab lainnya, kata dia, adalah kebijakan Zero Covid yang diterapkan Tiongkok dalam pengendalian Covid-19. Kebijakan itu berdampak pada penurunan permintaan batu bara lantaran terjadi penurunan permintaan listrik karena pembatasan aktivitas pabrik.
Sebelumnya pergerakan HBA sejak awal tahun 2022 sempat menyentuh nilai tertinggi pada bulan Oktober. Saat itu HBA terkerek hingga menyentuh level 330,97 USD per ton. Adapun salah satu pengerek utamanya adalah kondisi geopolitik Eropa imbas konflik Rusia - Ukraina yang menyebabkan fluktuasi harga gas Eropa.
Agung menjelaskan, ada dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA, yaitu supply dan demand. Faktor turunan supply dipengaruhi oleh season atau cuaca, teknis tambang, kebijakan negara supplier, hingga teknis di supply chain seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal. Sedangkan turunan demand dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro.
Adapun HBA merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal/kg GAR, Total Moisture 8 persen, Total Sulphur 0,8 persen, dan Ash 15 persen.
“Nantinya, harga ini akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batubara selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut FOB Vessel,” ujar Agung.
Baca: PLTU Paiton Gunakan Biomasa Serbuk Kayu Sebagai Pengganti Batu Bara
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini