TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG akhir pekan lalu bergerak tipis dalam pola konsolidasi di angka 7.000-7.100. Namun, PT Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi jika indeks mampu tembus supply level 7.100-7.130, maka IHSG dapat berpotensi mengalami tren kenaikan.
"Indeks akan dimulai mendekati 7.200," ujar Vice President sekaligus Senior Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih lewat keterangan tertulis pada Senin, 28 November 2022.
Baca: IHSG Bakal Lanjutkan Reli, Berikut Prediksi Pergerakan Saham BCA hingga Bank Jago
Dalam analisisinya hari ini, Alfatih turut mengungkapkan sejumlah saham yang perlu dicermati pergerakannya oleh investor.
Saham pertama adalah BBRI yang ditutup akhir pekan lalu dengan harga di level 4.750. Namun, harga akhir pekan yang lalu masih menguat di atas area supply yang sulit ditembus semenjak awal September 2022 di 4.690, sekaligus manjadi batas risiko. "Potensi kenaikan ke 4.850-5.000," kata Alfatih.
Saham kedua BBCA yang ditutup di level 8.975. Harga akhir pekan yang lalu sempat tertekan, tapi dalam intraday kembali rebound dari support kuat dengan batas risiko 8.900. Alfatih memperkirakan saham tersebut bakal berpotensi naik ke level 9.175-9.300.
Adapun saham ketiga yang perlu dicermati adalah BBNI yang ditutup di level 9.300. Harga akhir pekan yang lalu, masih mencoba menembus area supply 9.300. "Jika berhasil, maka channel turun sejak akhir Oktober 2022 berakhir, dan potensi kenaikan ke 9.500 dengan batas risiko 9.225," ucap Alfatih.
Saham keempat adalah BIPI yang harga akhir pekan lalu ditutup di level 175. Harga akhir pekan yang lalu menguat, berpotensi kembali mendekati area 184, bahkan 193, dengan batas risikonya 171.
Berikutnya, saham kelima yakni BUKA yang ditutup di level 300. "Akhir pekan yang lalu harga tertekan, namun kembali rebound dari demand area. Kemungkinan akan menguat ke 314 dengan batas risiko 292," tutur Alfatih.
IHSG pada akhir pekan lalu ditutup melemah 0,39 persen ke 7.053,15. Selama perdagangan tersebut, terpantau 189 saham menguat, 320 saham melemah, dan 195 saham terpantau jalan di tempat.
Baca juga: Tahun Resesi 2023, Ini Daftar Sektor yang Berpotensi Bersinar di Pasar Saham
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.