TEMPO.CO, Jakarta - Tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar tergolong negara yang kaya minyak dan gas. Negara itu populasi penduduknya tak sampai 3 juta orang. Mengutip The Way Ahead, minyak pertama kali ditemukan di Dukhan pada 1940. Tapi, eksplorasi dan pengembangan lebih lanjut tertunda karena Perang Dunia II.
Penemuan itu menjadi langkah awal mengubah perekonomian negara. Produk Domestik Bruto (PDB) perkapita mencapai 85 ribu USD pada pertengahan 2010, Namun telah turun menjadi USD 50 ribu ketika terakhir kali dilaporkan oleh IMF pada 2020.
Minyak dan gas Qatar
Pengembangan awal penemuan minyak dan gas dilakukan secara konsesi. Mengutip Britannica, konsesi minyak Qatar diberikan kepada Iraq Petroleum Company (IPC), konsorsium perusahaan Eropa dan Amerika.
Selanjutnya, produksi minyak dan gas nasional dalam rangkaian langkah pada 1970-an. Nasionalisasi penuh terjadi pada 1977 dan bekas konsesi diberikan kontrak layanan dengan operasi diawasi oleh Qatar Petroleum, perusahaan minyak nasional.
Baca: Mengapa Qatar bisa Menjadi Negara Kaya Raya? Ini Alasannya
Saat ini, cadangan minyak Qatar sederhana menurut standar regional sebesar 25 miliar barel. Ini menempatkannya di urutan kesembilan dalam Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) dan ke-13 di dunia untuk cadangan. Produksi minyak juga sederhana di 843 ribu barel perhari.
Cadangan dan konsumsi minyak Qatar
Dari cadangan minyak yang dimilikinya, Qatar menyumbang sekitar 1,5 persen dari total cadangan minyak dunia lebih dari 1,6 triliun barel. Qatar memiliki cadangan terbukti setara dengan 402,1 kali konsumsi tahunannya. Itu berarti, tanpa ekspor net akan ada sisa minyak sekitar 402 tahun. Itu belum termasuk cadangan minyak yang belum ditemukan.
Sedangkan untuk konsumsi minyak di Qatar, menurut data Worldometer, pada 2016 Qatar mengonsumsi 172 ribu barel minyak perhari. Qatar menempati urutan ke- 59 di dunia untuk konsumsi minyak, terhitung sekitar 0,2 persen dari total konsumsi dunia sebesar 97 juta barel perhari.
Produksi dan ekspor minyak Qatar
Qatar menghasilkan 1,9 juta barel perhari minyak pada 2016, peringkat ke-14 di dunia. Negara Timur Tengah ini menghasilkan setiap tahun jumlah yang setara dengan 2,9 persen dari total cadangan. Sedangkan untuk ekspor minyak, Qatar mengekspor 25 persen dari produksi minyaknya atau 503 ribu barel perhari pada 2016.
Baca: Fakta Baru Piala Dunia 2022: Qatar Rekrut Ratusan Petugas Kemanan Dadakan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.