TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan rumah korban bencana gempa bumi Cianjur, Jawa Barat, yang runtuh atau rusak berat atau harus relokasi bakal dibangun ulang oleh Kementeriannya. Begitu pula dengan bangunan perkantoran, masjid, jembatan, dan rumah sakit.
“Kalau yang rusak ringan dan sedang, dibantu yang sampai Rp 50 juta. Itu stimulan oleh BNPB," ujar Basuki ketika ditemui wartawan di Jakarta International Expo Kemayoran, Rabu, 23 November 2022. "Kalau yang runtuh dibangun baru dengan standar dari gempa dari PUPR. Itu yang perintah Presiden. SOP-nya itu."
Baca: Jokowi Perintahkan Menteri PUPR Tinjau Dampak Gempa Cianjur
Basuki mengatakan Ditjen Perumahan PUPR telah meninjau lokasi. Tercatat ada 2.722 rumah yang diverifikasi untuk dibangun. Pihaknya juga telah memiliki modul rumah yang akan dibangun kembali. Namun, masih menunggu Pemda untuk mempersiapkan tanahnya.
“Kalau membangun rumahnya kan cepat. Tapi tergantung (kesiapan) tanahnya,” kata Basuki.
Gempa bumi berkekuatan 5,6 SR terjadi di Cianjur terjadi pada Senin, 21 November 2022 pukul 13.21. Hingga Selasa, 22 November 2022, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 268 korban meninggal akibat gempa. Dari 268 korban tersebut, sudah teridentifikasi identitasnya sebanyak 122 jenazah.
Kemudian BNPB juga mencatat, terdapat 151 korban hilang, dan masih dalam pencarian. Untuk korban luka-luka sebanyak 1.083 orang, jumlah pengungsi 58.362 orang. Sementara rumah rusak berat sejumlah 6.570 unit, rumah rusak sedang sejumlah 2.071 unit, rumah rusak ringan 12.641 unit. Data itu masih berkembang seiring dengan terus dilaksanakannya pendataan.
Baca: Gempa Cianjur, PUPR: Ruas Jalan Cianjur-Cipanas Segera Terbuka
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini