TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan ruas Jalan Cianjur-Cipanas akan segera beroperasi kembali setelah tertimpa longsoran gempa. Gempa Cianjur berkekuatan 5,6 magnitudo kemarin telah menyebabkan sejumlah bangunan runtuh, tanah longsor, dan pohon tumbang.
"Karena itu, insya Allah nanti siang atau sore sudah bisa kita bersihkan longsoran pada badan jalan dan ruas jalan Cianjur-Cipanas bisa terbuka kembali," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melalui keterangannya kepada Media, Selasa, 22 November 2022.
Basuki menjelaskan tim PUPR telah mengirim alat berat ke lokasi yang terimbas gempa pada pukul 01.00 WIB, 22 November. Total alat berat yang bekerja untuk membersihkan jalur Cianjur dan Cipanas itu sebanyak enam unit ekskavator dan enam dump trucks.
Alat berat yang diterjunkan ke lokasi berfokus membersihkan pohon yang tumbang dan longsoran tanah yang menutup Jalan Cipanas-Cianjur. Selain itu, Kementerian PUPR menerjunkan enam unit hidran umum, empat unit mobil tangki air, dan enam toilet portable.
Fasilitas itu ditempatkan di tenda-tenda pengungsian darurat, terutama di sekitar Pendopo Bupati dan RSUD Cianjur. Basuki pun memastikan telah meninjau lokasi longsor akibat gempa di Kecamatan Cugenang, Cianjur. Dia dan tim tiba pukul 21.45 WIB. Basuki mengaku masih merasakan gempa susulan yang terjadi di lapangan pukul 21.30 WIB, pada Senin, 21 November 2022.
Baca: Gempa Cianjur, Kominfo Beberkan Hasil Monitoring 5 Operator Telekomunikasi
Dia berharap mobilisasi bantuan dapat lebih lancar, seperti bantuan obat-obatan, tenaga medis, bahan makanan, minuman, baju, selimut, sarung, dan lainnya.
Gempa Cianjur Terasa Sampai Kabupaten Bandung
Sebelumnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menjelaskan pusat gempa Cianjur berada di darat, 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Fenomena ini terjadi pada Senin, 21 November pukul 13.21 WIB. Hingga kini, ada 162 orang tewas akibat peristiwa tersebut.
BPBD Kota Sukabumi melaporkan warganya merasakan guncangan cukup kuat selama 7 sampai 10 detik. Sedangkan BPBD Kabupaten Sukabumi menyampaikan adanya guncangan kuat selama 5 sampai 7 detik. Gempa juga dirasakan di Kabupaten Bandung selama 5 hingga 7 detik.
Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyarankan masyarakat memastikan tidak ada kerusakan struktur pada tiang rumah, kuda-kuda atap dan lainnya. "Di samping itu, tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dengan terus mengikuti pemutakhiran data dari instansi berwenang," ujarnya, kemarin.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun mengimbau kepada pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bahaya gempa bumi. Warga di wilayah terdampak gempa Cianjur diminta melakukan pengecekan struktur bangunan apabila ingin memasuki rumahnya kembali.
Baca juga: Gempa Cianjur, Sandiaga Uno: Saatnya Berbagi dan Beri Pertolongan ke Saudara Kita
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.