TEMPO.CO, Karawang - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Indonesia sebagai pasar kendaraan bermotor terbesar di ASEAN. Meski begitu, car ratio atau rasio kendaraan R4 di Indonesia masih relatif rendah, yakni 99 mobil per 1.000 penduduk.
“Itu menandakan industri otomotif masih berpotensi besar untuk tumbuh di masa depan,” ujar Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis, Senin, 21 November 2022. Pernyataan tersebut disampaikannya saat menghadiri acara “The First Production of Local Electrified Vehicle: From Indonesia to the World” yang diadakan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang.
Baca: Kendaraan Listrik Kian Banyak, Budi Karya: Pom Bensin Akan Turun Fungsi
Dari sisi produksi, kata dia, utilisasi industri kendaraan bermotor pada Oktober 2022 lalu mencatatkan capaian sebesar 69,20 persen. Angka itu menunjukkan peningkatan lebh tinggi ketimbang selama pandemi yang rata-rata hanya sebesar 40 persen.
Penjualan mobil terus tumbuh
Oleh karena itu, Airlangga berharap sektor industri mampu untuk terus tumbuh. Apalagi hal itu sudah tercermin dari Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang kembali mengalami ekspansi ke level 51,8 pada Oktober 2022 atau meneruskan tren ekspansif 14 bulan berturut-turut.
Adapun data Gaikindo pada Oktober 2022 menunjukkan penjualan secara wholesales dari pabrik ke dealer mobil baru tercatat sebanyak 93,19 ribu unit kendaraan bermotor atau tumbuh 23,37 persen yoy jika dibandingkan Oktober 2021.
Sementara itu, potensi permintaan Electric Vehicle (EV) atau kendaraan listrik di dunia diperkirakan juga akan terus meningkat dan mencapai sekitar 55 juta unit EV hingga 2040.
Selanjutnya: Untuk menangkap peluang tersebut ...