Langkah Lain APEC Atasi Krisis Global
Airlangga juga menyarankan negara-negara anggota APEC mendorong pembangunan infrastruktur logistik serta mengurangi carbon footprint sistem logistik kawasan. Upaya ini dilakukan untuk mencapai perdagangan yang lebih hijau.
Selain itu, Airlangga menyoroti kondisi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurutnya, ekosistem UMKM perlu diberi fasilitas agar semakin terintegrasi ke rantai pasok global dengan mengatasi kesenjangan digital dan menghilangkan hambatan struktural yang ada. Apalagi, jumlah UMKM saat ini mencapai 97 persen dan menampung 50 persen lapangan pekerjaan baru secara global.
"UMKM berperan penting dalam mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan ekstrem,” kata Airlangga.
Langkah terakhir adalah meningkatkan komitmen untuk menciptakan ekonomi bersih dan berkeadilan. Menurut Airlangga, APEC perlu berkomitmen menciptakan lingkungan investasi dan kebijakan perdagangan yang kondusif dengan teknologi inovatif. Caranya dengan memberikan insentif untuk mendukung transisi ekonomi bersih.
“Mari kita tingkatkan kerja sama untuk pemulihan dan kebangkitan yang lebih kuat, baik secara lingkungan maupun ekonomi,” ujar Airlangga kepada para pemimpin APEC.
Adapun dalam APEC Economic Leaders’ Meeting tersebut, para pemimpin Ekonomi APEC berhasil menyepakati 2022 APEC Leaders’ Declaration. Meski pada hari pertama penyelenggaraan AELM masih mengalami kebuntuan mengenai isu perang Ukraina, akhirnya para pemimpin ekonomi APEC sepakat untuk menggunakan rumusan dalam G20 Leaders’ Declaration mengenai isu tersebut. Sehingga, ucap Airlangga, deklarasi dapat diterima oleh seluruh pihak.
Baca juga: KTT APEC: Daftar 21 Negara Anggota APEC Saat Ini
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini