Sinyal tidak tercapainya kesepakatan G20 baik jalur Sherpa maupun KTT sebelumnya disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut berujar, G20 berlangsung saat kondisi geopolitik dunia memanas.
"Belum pernah ada G20 dengan situasi dunia sekompleks sekarang. Kalau nanti tidak menghasilkan leaders communique, ya sudah tidak apa-apa," kata Luhut.
Dia menganggap wajar bila persamuhan para kepala negara anggota G20 itu nihil komunike karena dunia tengah menghadapi pelbagai masalah. Misalnya, eskalasi perang Rusia-Ukraina, krisis global setelah pandemi Covid-19, hingga ancaman krisis karena perubahan iklim.
Meski demikian, ia memastikan ada banyak efek limpasan yang akan dihasilkan dari pertemuan tingkat tinggi itu. Efek KTT G20 akan mengalir ke 361 titik yang nilainya besar. Efek berentet yang ia maksud adalah kebijakan bersama untuk sektor kesehatan hingga dialog mengenai dekarbonisasi.
"Banyak yang bsia dicapai, seperti membangun kerja sama mangrove restoration, banyak area lain yang di-cover di sini. Saya melihat leaders communique memang penting, jadi kita tetap berharap ada communique yang keluar," kata dia.
Baca juga: Jokowi Akan Temui Presiden Korea Selatan dalam Business Roundtable KTT G20, Bahas IKN
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini