TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura I (Persero) memprediksi puncak pergerakan penumpang selama perhelatan G20 di Bandara I Gusti Ngurah Rai terjadi pada 14 November. Perseroan telah menata alur lalu-lintas penumpang delegasi G20 dan non-delegasi di bandara agar berlangsung tertib.
"Berdasarkan data yang ada, trafik penumpang maupun pesawat, akhir pekan pasti terjadi peningkatan," ujar General Manager Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan kepada Tempo, Jumat, 11 November 2022.
Bandara Ngurah Rai akan menjadi pintu gerbang utama masuknya tamu-tamu kenegaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Persamuhan kepala-kepala negara itu akan berjalan di Nusa Dua, Pulau Dewata, pada 15-16 November 2022.
Baca juga: Jelang KTT G20, Garuda Optimalkan Kelancaran Operasional Penerbangan di Bali
Seiring dengan puncak perhelatan KTT G20, jumlah wisatawan asing maupun domestik meningkat. AP I mencatat jumlah penumpang masuk ke Bali lewat Ngurah Rai pada November rata-rata menanjak 8 persen per hari dibandingkan dengan Oktober 2022.
Seiring dengan trafik yang diperkirakan bakal naik, AP I telah mengatur jam operasional khusus Bandara Ngurah Rai. Apalagi saat pendaratan pesawat kepala negara.
"Sesuai Surat Edaran dari Kementerian Perhubungan, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali akan ada pembatasan operasi penerbangan atau limited operation pada 13-17 November 2022, jadi delegasi KTT Presidensi G20 maupun para kepala negara akan datang maupun kembali pada masa itu," ucap Handy.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan penataan jadwal operasi ini tak berarti pengurangan trafik penerbangan. "Konsepnya bukan pengurangan, tetapi menata ulang. Kami mengupayakan penerbangan komersial tidak akan terdampak secara signifikan," ucap dia.
Faik juga memastikan Bandara Ngurah Rai bakal beroperaso selama 24 jam. Selain itu, AP I mengatur ground time pesawat reguler domestik untuk jenis armada wide body 105 menit. Sedangkan waktu ground time untuk narrow body 45 menit.
Ground time adalah lama waktu pesawat berada di apron atau landasan parkir. "Kami telah mempersiapkan pengaturan dengan baik, termasuk berkoordinasi dengan ground handling dan airline untuk memastikan kesiapan dan untuk menyesuaikan dengan situasi saat ini," tutur Faik.
Baca: Tim Pesepeda Greenpeace Dihadang di Probolinggo saat Kampanye Menjelang KTT G20
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini