TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Barat Dewantoro Umbu Joka menyatakan para agen travel akan menyiapkan paket tur wisata keliling desa wisata bagi para delegasi G20. Salah satunya ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kita mengundang para delegasi melalui panitia Presidensi G20 di Bali untuk datang ke Lombok," ujarnya di Mataram seperti dikutip dari Antara, Ahad, 6 November 2022.
Umbu mengatakan, saat ini, Asita NTB akan bersurat ke Mabes Polri, termasuk berkomunikasi dengan Asita Bali, untuk bisa menjadwalkan perwakilan delegasi G20 datang ke Lombok. Para delegasi bisa tur keliling Lombok sebelum kembali ke negaranya masing-masing.
Adapun Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 akan berlangsung di Bali pada 15-16 November mendatang. Sebelum puncak acara, para delegasi telah hadir di Pulau Dewata untuk mengikuti acara pendamping atau side event.
Baca juga: KTT G20 di Bali, Ada Kebijakan PPKM dan Penyesuaian Operasional Bandara
Menurut Umbum, kedatangan para delegasi KTT G20 semestinya bisa dirasakan manfaatnya oleh Lombok. Karenanya, sejumlah destinasi sudah disiapkan oleh para agen travel, seperti di KEK Mandalika, Senggigi, Tiga Gili, dan Desa Sade.
"Kita siapkan paket ke Mandalika, kemudian Senggigi, Sade dan Gili Trawangan," katanya. Lebih lanjut, Umbu meyakini perhelatan Presidensi G20 di Bali mampu memberi dampak positif bagi pemulihan ekonomi di Indonesia termasuk dalam membangun citra pariwisata.
"Sebagai daerah penyangga, NTB pasti mendapat kecipratan dari kegiatan ini," ujarnya.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyebut penyelenggaraan KTT G20 akan memberikan banyak manfaat bagi Indonesia. Dia memprediksi kontribusi G20 mencapai US$ 533 juta atau sekitar Rp 7,4 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB).
“Total ada 438 event di 25 kota di Indonesia dengan berbagai tingkatan level pertemuan. Seluruh rangkaian itu memberikan manfaat besar terutama di dalam mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Susiwijono, 3 November lalu.
Konsumsi domestik juga diramal bakal naik hingga Rp 1,7 triliun. Lebih lanjut dari seluruh rangkaian kegiatan, Presidensi G20 juga diyakini bisa menyerap tenaga kerja hingga 33 ribu orang. Terutama dari sektor transportasi, akomodasi, MICE alias meeting, incentive, conference, exhibition dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
“Kalau dibandingkan dengan annual meeting pada 2018 lalu, manfaat nyata bisa 1,5 hingga 2 kali lipat bahkan lebih,” kata dia.
ANTARA | RIANI SANUSI PUTRI
Baca juga: Sandiaga Targetkan KTT G20 di Bali Sumbang Devisa Pariwisata USD 150 Juta
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.